News . 11/02/2021, 10:20 WIB
JAKARTA - Harga Komoditas hortikultura akan masih mahal. Hal ini lantaran sampai saat ini pemerintah menerbitkan surat rekomendasi impor bawang putih. Stok bawang putih saat ini sebanyak 175 ribu ton, dan mampu bertahan hingga Maret 2021.
Perkumpulan Pedangan Bawang Putih Nusantara (PPBN) Mulyadi mengatakan, harga bawang putih saat ini sudah menembus di angka Rp20 ribu per kilogram (kg), mendekati Rp30 ribu per kg di tingkat pedagang eceran.
"Kenaikan sudah sejak bulan kemarin (Januari), tapi tidak terlalu signifikan Rp500/kg sampai Rp1.000/kg. Baru naik signifikan awal Februari ini,'' ujar Mulyadi kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (10/2).
"Tahun ini belum ada Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih yang terbit. Ada kekhawatiran RIPH dan SIP ini tidak keluar, sehingga secara psikologis harga akan naik," ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah segera membuat suatu regulasi turunan dari UU Cipta Kerja, di mana menurutnya pada regulasi yang baru tersebut, RIPH maupun SPI tidak dibutuhkan lagi untuk importasi bahan pangan utama seperti bawang putih.
Terpisah, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Syailendra membantah telah terjadi lonjakan harga yang signifikan pada komoditas bawang putih.
"Kalau dibandingkan bulan lalu (Januari 2021) bawang putih enggak naik. Kalau dibandingkan kemarin naik Rp100 (per kg). Dibandingkan Minggu lalu naik Rp300 (per kg)," ujar Syailendra kepada FIN, kemarin.
Ia juga meminta para importir tidak panik, sebab RIPH dan SPI untuk impor bawang putih disebutnya sudah siap diterbitkan. "Saya baru rapat Badan Ketahanan Pangan Kementan terkait ketersediaan stok dan lain-lain, RIPH sudah keluar, ini sedang proses buat SPI," tegas Syailendra.
Terkait fenomena harga bawang putih yang tiap tahunnya mengalami anomali harga, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebenarnya telah turun tangan. Bahkan untuk di 2021 ini, KPPU telah menyusun tiga skenario defisit stok yang mungkin terjadi pada bulan ketiga, yang mengacu pada stok awal 2021 sebesar 150.484-178 ribu ton.
Kemudian skenario kedua adalah skenario sedang dengan kebutuhan konsumsi 45 ribu ton per bulan. Mengacu skenario ini, kebutuhan pada Januari sampai Maret sudah mencapai 135 ribu ton.
Kemudian untuk skenario ketiga atau skenario dengan konsumsi rendah, KPPU memperkirakan jumlah kebutuhan bawang putih mencapai 4 ribu per bulan.
"Karena itu, sampai Maret, total konsumsi masyarakat terhadap komoditas mencapai 120 ribu ton. Dari tiga skenario yang ada, stok di awal tahun disinyalir tak akan mampu menutup kebutuhan selama 2021,'' ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur kepada FIN, kemarin. (git/din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com