News . 06/02/2021, 07:35 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2020 minum 2,19 persen. Meski capaiannya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, namun status resesi masih belum lepas dari perekonomian Indonesia di tahun 2021.
"Hampir semua ekonomi negara di dunia mengalami hal yang sama seperti Indonesia, masih terkontraksi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto dalam video daring, kemarin (5/2).
"Ada perbaikan (pertumbuhan ekonomi) meski belum sesuai harapan, kita perlu evaluasi mana yang bagus kemudian diperkuat supaya pertumbuhan ekonomi di triwulan berikutnya bisa tumbuh sesuai harapan," tambahnya menjelaskan.
Menurut Ryan, untuk menjadi pulih, ada beberapa indikator ekonomi yang terpenuhi, antara lain yakni tingkat konsumsi rumah tangga yang naik, dan peningkatan PDB di pulau Jawa. "Mudah-mudahan Jawa bisa reborn cepat sehingga bisa mengembalikan recovery ekonomi kita. Kuncinya di Jawa, sebab pertumbuhan di luar pulau Jawa mungkin ada yang bagus, contohnya Sulawesi 6 persen, namun berapa kontribusi 6 persen Sulawesi tersebut terhadap nasional, sangat kecil," ucapnya.
Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa lemerintah telah mempersiapkan beberapa strategi utama sebagai kunci perubahan, antara lain mempertahankan daya beli masyarakat menengah, bawah dengan melanjutkan Program Perlindungan Sosial (Perlinsos).
Sementara itu, consumer confidence dari kelompok menengah ke atas juga didorong dengan upaya Percepatan Penanganan Covid-19 agar kelompok tersebut kembali berbelanja. "Vaksinasi untuk masyarakat yang ditargetkan mencapai herd immunity 181,55 juta penduduk juga dilakukan untuk mendukung consumer confidence seluruh tingkatan masyarakat," ujar Airlangga di Jakarta, kemarin (5/2).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com