JAKARTA - Pemerintah di tengah pandemi Covid-19 terus berupaya memulihkan perekonomian nasional. Sejumlah program dilakukan, salah satunya memfasilitasi pendirian usaha Pertashop di pedesaan. Langkah ini diharapkan ekonomi di desa segera pulih.
Pertashop sendiri merupakan program dari PT Pertamina (Persero) yang bertujuan untuk pemerataan energi dan salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya mengatakan, fasilitas pembiayaan KUR untuk bisnis Pertashop merupakan sinergi pemerintah dengan BUMN Pertamina.
BACA JUGA: KPK Dorong Pendataan Penerima Vaksin Covid-19 Gunakan Data Dukcapil
"Di mana cara kerja dari program tersebut adalah, calon pelaku usaha mengajukan kerja sama untuk bisnis Pertashop melalui platform yang disiapkan Pertamina,'' ujar Gede kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (4/2).Edy menjelaskan, platform tersebut nantinya akan tersambung ke fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilayani oleh 43 lembaga penyalur KUR.
"Nantinya mereka (calon nasabah) memakai website nya Pertamina untuk pengajuan itu (Kerja sama Pertashop). Di situ nanti selama ini untuk pembiayaan kan agak susah, nanti kita bantu melalui KUR. Nanti kalau sudah mengajukan, bank nya tinggal verifikasi lapangan," jelasnya.
BACA JUGA: Bupati Terpilih Warga Negara AS, KPU Pastikan Tidak Ada Sengketa dalam Pilbup Sabu Raijua
Lanjut dia, platform KUR yang bisa didapatkan kreditur yaitu bisa mencapai maksimal Rp500 juta. Jumlah itu, kata Edy cukup untuk permodalan bisnis Pertashop yang nilainya diperkirakan berkisar antara Rp200 - 400 juta."Kalau di KUR maksimal hanya Rp500 juta, kalau untuk Pertashop antara Rp200 - 400 juta yang bisa dilayani. Di atas itu kita enggak bisa melayani, harus pakai kredit komersial," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya mencatat ada sedikitnya 43 lembaga penyalur KUR, mulai dari Perbankan (Bank Himbara dan Asbanda), Lembaga Keuangan hingga unit Koperasi.
"Kami sudah siap untuk nge-link nya. Kami sudah menunggu, tergantung Pertamina kapan siapnya," tuturnya.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Terima Surat dari AHY soal Kudeta, Mensesneg: Tidak Perlu Dijawab
Dia menambahkan, pihaknya menyambut baik kesempatan inovasi kerja sama akses KUR untuk program Pertashop Pertamina, karena hal itu akan sangat bermanfaat bagi calon mitra dan masyarakat.“Diharapkan kita bisa menemukan cara dan pola terbaik mendorong penyaluran KUR untuk implementasi Program Pertashop, sehingga tujuan besar penyaluran KUR dan Pertashop bisa dicapai bersama,'' kata dia.
Sebagai informasi saja, capaian KUR ditahun 2020 terbilang sangat baik, mencapai Rp197 triliun atau 103 persen dari target. Sedangkan untuk tahun 2021, pemerintah targetkan penyaluran KUR mencapai Rp253 triliun.
BACA JUGA: Evermos, Platform Social Commerce Produk Muslim Indonesia, Serukan Ekonomi yang Lebih Adil di The Davos Agenda 2021
Secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid mengatakan, selain salah satu jawaban untuk penyaluran energi hingga ke desa, juga sebagai peningkatan ekonomi di daerah.Saat ini, sudah beroperasi sebanyak 1.112 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Tahun 2021, ditargetkan sebanyak 10 ribu Pertashop baru sudah dapat beroperasi.
“Pertashop akan melayani dan mendekatkan kebutuhan energi masyarakat sekaligus menggerakkan perekonomian daerah,” ucapnya.
BACA JUGA: Henry Subiakto Bilang Mantan Pejabat ga Tamat Sekolah, Kini Manuver Politik, Sindir Susi Pudjiastuti?
Energy Watch Indonesia (EWI) mengapresiasi langkah pemerintah yang melakukan sinergi dengan BUMN Pertamina dalam memberikan kemudahan fasilitas KUR untuk usaha Pertashop di pedesaan.Namun demikian, Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahean mengatakan, ada dua catatan yang menjadi perhatian terkait program tersebut. Pertama, bagaimana proses sosialisasinya agar masyarakat luas mengetahui adanya program tersebut dan menjadikan peluang usaha. Lalu, kedua soal efektivitas penyaluran KUR yang harus tepat sasaran.
"Akses pemerintah yang diberikan melalui pemberian KUR untuk program usaha Pertashop ini sangat bagus dan perlu didukung bahwa ini ada sebuah upaya maksimal untuk menyediakan usaha baru yang bisa menyerap tenaga kerja," ujar Ferdinand kepada FIN, kemarin.
BACA JUGA: Soal Polemik Pasar Dinar-Dirham, Tengkuzul Sentil BI: Kartu Tol Juga Bukan Alat Tukar Sah, Beri Jalan Keluar
Masalah sosialisasi dan publikasi, lanjut Ferdinand, menjadi hal yang sangat krusial dan menentukan keberhasilan program tersebut."Sekarang adalah bagaimana caranya agar masyarakat di pedesaan ini bisa diarahkan dan mendapat informasi seluas-luasnya. Karena saya khawatir akses masyarakat terhadap informasi untuk mendapatkan KUR dan bisnis Pertashop ini belum merakyat informasinya. Ini PR pemerintah dan Pertamina," ujarnya.