JAKARTA - Mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyoroti cuitan Staf Ahli Menkominfo bidang Komunikasi dan Media Massa Henry Subiakto.
Henry mencuit soal tokoh yang tidak menamatkan sekolah namun memiliki jabatan tinggi serta perusahaan.
Tokoh tersebut, kata dia, sempat digantikan oleh sosok lain. Ia menyebut tokoh itu kini tengah bermanuver politik untuk kepentingan pilkada 2022 atau 2024.
"Ada tokoh yg sekolah gak tamat, tp jabatannya melambung, dan perusahaanya untung. Kemarin jabatannya diganti orang yg kebijakannya gak nyambung, tambah perusahaan miliknya lg buntung. Logislah lalu bermanuver politik, siapa tahu 2022/2024 kembali beruntung," ucap Henry Subiakto melalui akun Twitter @henrysubiakto, dilihat Jumat (5/2).
[embed]https://twitter.com/henrysubiakto/status/1357123151272923138?s=19[/embed]
Merespons cuitan tersebut, Uki mengingatkan Henry agar jangan menggunakan latar belakang pendidikan untuk menyerang seseorang.
Ia mengakui pernah merilis transkrip akademik miliknya semasa kuliah untuk pembelaan diri atas hujatan yang diterimanya dari sejumlah pihak.
Namun menurutnya tindakan tersebut justru membuatnya bersikap arogan.
Atas pengalamannya itu, Dedek mengingatkan agar jangan menggunakan latar belakang pendidikan untuk menyerang seseorang.
"Prof, janganlah gitu kali dalam mendefinisikan seseorang. Ok, aku pernah publish transkripku saat duhujat² sebagai defence mechanism dan itupun bikin aku merasa arogan setelahnya. Tapi setidaknya, jangan itu dipakai untuk menyerang. Bukan itu guna bersekolah," kata Dedek melalui akun Twitter @Uki23.
[embed]https://twitter.com/Uki23/status/1357565452524736512?s=19[/embed]
(riz/fin)