News . 04/02/2021, 17:57 WIB

PPKM Diberlakukan, Volume Lalu Lintas Jakarta Justru Meningkat

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut volume lalu lintas di Ibu Kota mengalami kenaikan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan kenaikan mobilitas masyarakat ditandai dengan meningkatnya volume lalu lintas kendaraan bermotor selama periode 11-31 Januari atau selama PPKM, dibandingkan dengan 12 Oktober-1 November 2020 saat PSBB masa transisi.

"Untuk volume lalu lintas terjadi peningkatan 11,44 persen dibandingkan dengan masa PSBB transisi 12 Oktober-3 November 2020," kata Syafrin di Jakarta, Kamis (4/2).

Menurut Syafrin, peningkatan mobilitas warga tersebut disebabkan dua hal, yakni naiknya volume kendaraan bermotor dan naiknya pengguna angkutan umum. Di mana untuk volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami peningkatan sebesar 12,18 persen.

Selain itu, kata Syafrin, tingginya mobilitas warga DKI juga terlihat dari data pengguna angkutan umum yang meningkat 10,49 persen pada periode yang sama. Di mana rata-rata jumlah penumpang kendaraan umum saat masa PPKM adalah 722.190 orang per hari.

"Pengguna angkutan umum mengalami peningkatan sebesar 10,49 persen dibandingkan pemberlakuan PSBB masa transisi," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan PPKM di Pulau Jawa dan Bali tidak efektif menekan angka penyebaran Covid-19.

"Saya ingin menyampaikan  berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang diunggah akun Sekretariat Presiden di YouTube, Minggu (31/1).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, esensi kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemik saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19.

"Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya ketegasan dan konsistensi dari penerapan kebijakan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyebut gara-gara PPKM ekonomi menurun sedangkan angka Covid-19 pun malah terus meroket.

"Ada PPKM ekonomi turun. Sebetulnya enggak apa-apa asal Covid-nya turun, tapi ini enggak. Menurut saya, coba dilihat lagi, tolong betul-betul dikalkulasi, dihitung, supaya kita dapat sebuah formula," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan, hingga saat ini belum ada formula yang terbukti tepat dan efektif untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19.

"Negara lain enggak ada. Yang benar yang mana enggak ada, yang lockdown juga eksponensial," tutur Jokowi.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com