Berkelahi dengan Kakak, Adik Tewas

fin.co.id - 04/02/2021, 14:35 WIB

Berkelahi dengan Kakak, Adik Tewas

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

ADIWERNA - Perkelahian Amirudin Lubis, 35, dengan Budiharto, 38, berujung maut. Insiden yang melibatkan kakak beradik tersebut terjadi di RT 7 RW I, Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna. Sang adik, Amirudin Lubis,meninggal dunia setelah adu fisik dengan kakaknya di dalam rumah, Rabu (3/2) sekitar pukul 01.30. Nyawa sang adik tidak tertolong, dan kini harus menjalani otopsi oleh tim medis Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah.

Dari keterangan kakak ipar korban, Dikrom, 61, perkelahian kakak beradik dipicu oleh kelakukan sang adik. Saat itu, korban pulang dari terminal bus dalam kondisi mabuk, jelang tengah malam. Dia berupaya meminta kunci mobil kepada kakaknya yang sedang tertidur pulas dengan anaknya di dalam rumah.

BACA JUGA:  Sebut Obat Corona ada di Alquran, Eko Kuntadhi ke UAH: Mas Jangan Tularkan Pikiran Dangkal mu

“Sang kakak tidak memberikan kunci mobil karena melihat kondisi adiknya dalam keadaan mabuk berat. Selain itu, sang adik juga belum bisa mengendarai mobil," ujarnya seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup).

Sang adik terus berupaya meminta kunci mobil tersebut kepada kakaknya. Bahkan, korban tidak segan-segan menendang semua perabotan yang ada di dalam rumah. Bahkan, korban memendang tempat tidur kakaknya agar terbangun dan memberikan kunci mobil. Sempat terjadi adu fisik antara kakak beradik tersebut. Melihat hal itu, anak semata wayang Budiharto terbangun dan berupaya melaporkan perkelahian tersebut ke Polsek Adiwerna.

BACA JUGA:  Dewi Tanjung ke Susi Pujiastuti: Saya Memang Caleg Gagal Tapi Ga Buat Nelayan Menangis

“Selama ini kakak beradik itu tinggal satu rumah. Istri Budiharto bekerja menjadi TKW di Arab Saudi. Jadi, di dalam rumah ini dihuni tiga orang, yakni korban, kakaknya bersama anak semata wayangnya yang masih duudk di bangku kelas IX," cetusnya.

Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang SIK melalui Kasat Reskrim AKP I Dewa Gede Ditya SIK membenarkan bahwa pihaknya sempat membantu jajaran Polsek Talangmenangani kasus tersebut.Jasadkorban kini berada di kamar jenazah RSUD Dr Soeselo Slawi. Pihaknya menunggu hasil otopsi yang akan dilakukan tim Labfor Polda Jawa Tengah.

BACA JUGA:  SKB Tiga Menteri Atur Seragam Sekolah, Pengurus NU Amerika: Bravo, Negara Tidak Boleh Paksa dan Larang Murid Berjilbab

“Hal ini untuk memastikan apa yang menjadi penyebab kematian korban. Saat tim kami meluncur ke TKP, kondisi korban dalam posisi tertelungkup dengan berbantalkan tangan. Kakak korban saat ini masih kami mintai keterangan terkait insiden tersebut," ungkapnya.

Sementara dari kamar jenazah RSUD Dr Soeselo, didapati kondisi jasad korban ditemukan adanya luka bekas cekikan di leher, lutut kaki, dan jari jempol kaki yang terkelupas. Korban sehari-hari membuka cucian kendaraan bermotor di samping rumahnya. Sementara sang kakak bekerja sebagai sopir travel.

"Kami masih menunggu keterangan resmi dari tim forensik yang melakukan otopsi pada jasad korban," ungkapnya . (her/gun)

Admin
Penulis