Vaksin untuk Cegah Orang Sakit

fin.co.id - 30/01/2021, 03:00 WIB

Vaksin untuk Cegah Orang Sakit

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA – Fungsi utama vaksinasi COVID-19 adalah untuk mencegah seseorang menjadi sakit. Sebab, vaksin bukan untuk mencegah kemungkinan penularan virus. Kemungkinan tertular juga masih ada. 

"Jadi yang perlu dipahami bahwa vaksin itu mencegah kita menjadi sakit. Bukan mencegah tertular," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, dokter Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (29/1).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes itu menjelaskan seseorang yang telah mendapat vaksin masih memiliki kemungkinan terinfeksi.

Tapi hal itu bukan karena vaksinnya. Melainkan karena penderita kemungkinan saat divaksin telah terpapar pada beberapa hari sebelumnya. Diketahui, masa inkubasi penularan virus Corona adalah 14 hari.

"Jadi bisa saja seseorang sudah terpapar. Tetapi belum ada gejala. Sehingga tidak dilakukan pemeriksaan ataupun belum diketahui dirinya sudah positif COVID-19," imbuhnya.

Menurutnya, dari hasil uji klinis di Bandung, memang menunjukkan ada tujuh orang yang sudah divaksin tetapi kemudian terinfeksi COVID-19. “Itu menunjukkan ketujuh orang tersebut telah terinfeksi terlebih dahulu sebelumnya mendapatkan vaksinasi,” jelasnya.

Vaksin, lanjut Nadia, membutuhkan waktu untuk dapat membentuk kekebalan tubuh. "Jadi tidak bisa satu kali suntik kemudian menjadi kebal terhadap virus. Pada kondisi seseorang yang telah disuntik dua kali vaksin, tetapi 14 hari kemudian masih terkena COVID-19, kemungkinan tersebut juga masih dapat terjadi,” terangnya.

Dia menambahkan vaksin tidak mencegah seseorang tertular. Kemungkinan tertular itu ada. “Kalau pun tertular, ada kemungkinan tidak menjadi sakit dengan adanya vaksin. Atau sakitnya tidak menjadi berat. Karena itu disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) masih tetap harus dilakukan. Patuhi dan laksanakan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten,” pungkasnya.(rh/fin)

Admin
Penulis