News . 30/01/2021, 09:13 WIB
JAKARTA - Pegiat media sosial, Permadi Arya mengklarifikasi dan meminta maaf kepada warga Nahdatul Ulama (NU) atas cuitannya yang menyebut Islam merupakan agama pendatang dari Arab dan agama arogan.
Permadi Arya alias Abu Janda membuat klarifikasi melalui sebuah video yang diunggah di sosial medianya.
"Saya buat video ini buat Gus Gus buat Yai Yai, dan semua waga NU yang saya cintai. Saya Permadi Arya alias Abu Janda, saya NU kultural juga kader organisasi. Ijin saya untuk menjelaskan kesalahpahaman tulisan saya di twitter," ujar Abu Janda memulai dikutip Sabtu (30/1).
Abu Janda bilang, cuitannya yang viral itu telah dipotong. Seolah itu pertanyaan mandiri. Kata dia, itu cuitan untuk mengomentari Tengku Zulkarnain.
"Itu tulisan balasan saya ke Ustad Tengku Zulkarnain, yang sedang provokasi SARA, mengatakan minoritas di Indonesia itu arogan ke mayoritas. Jadi itulah keluar kata arogan di tulisan saya," ucap Abu Janda.
Selanjutnya, dia mengatakan, konteks cuitan itu dia berbicara sebagai seorang muslim yang kritik, perihal masalah internal Islam saat ini. Yang dia maksudkan Islam pendatang adalah Islam aliran wahabi salafi.
"Makanya di situ saya tulis Islam sebagai agama pendatang dari Arab, jadi yang saya maksud adalah Islam trans Nasional seperti salafi wahabi yang pertama memang dari Arab, yang ke dua memang mereka arogan, ke budaya lokal," kata Abu Janda.
"Jadi yang Saya maksud bukan Islam Nusantara seperti NU dan Muhammadiyah. Tapi Islam trans Nasional seperti salafi wahabi. Bukan generalisasi semua Islam," imbuh Abu Janda.
Abu Janda kemudian meminta maaf. Dia bilang kata arogan keluar karena sedang debat panas di twitter.
"Mohon maaf jika ada kesalahpahaman, maklum jempol menulis saat debat panas, jadi keluarnya suka tidak sinkron," tutup Abu Janda.
Sebelumnya, sejumlah tokoh NU bersuara keras terhadap cuitan Abu Janda yang menyebut Islam agama arogan.
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau Gus Sahalmenilai Abu Janda belum memaknai Islam dengan benar. Gus Sahal mengatakan, Islam jauh lebih luas dan beragam dari pemaknaan Permadi.
Demikian juga Ketua Bidang Kajian Strategis Pengurus Pusat GP Ansor, Mohammad Nuruzzaman pun tak terima dengan pernyataan Permadi yang terkesan menyudutkan Islam.
Nuruzzaman secara tegas memastikan, Islam sama sekali tidak arogan, malah membumi. Itulah mengapa, dia mengingatkan Permadi jangan salah menggunakan istilah lagi.
Terbaru, Habib Husin Shihab melalui jejaring sosial Twitter, menilai Permadi sebaiknya tak menggunakan kata 'Islam' untuk menjelaskan arogansi kelompok tertentu.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com