News . 22/01/2021, 12:30 WIB
JAKARTA - Hasil Survei UNDP Indonesia menyampaikan bahwa UMKM di Indonesia mengalami kesulitan keuangan akibat terdampak pandemi Covid-19.
Ekonom UNDP Indonesia Rima Prama Artha menyebutkan, ada tiga dampak utama yang dirasakan pelaku UMKM, yakni kesulitan untuk membayar utang, membayar biaya tetap seperti sewa tempat, dan yang terakhir kesulitan pembayaran gaji karyawan.
Dia menjelaskan, dari sisi jenis kelamin pemilik usaha terdapat perbedaan terkait masalah keuangan. Bagi pemilik UMKM perempuan, mayoritas kesulitan utamanya adalah pembayaran utang, sementara untuk pemilik usaha laki-laki ini lebih kesulitan membayar biaya tetap rental sewa tempat.
“Jadi di sini bisa dilihat paling besar 88 persen itu merasakan adanya penurunan profit, sementara untuk penurunan tenaga kerja ini paling dirasakan oleh usaha menengah dan besar 79 persen yang menyatakan bahwa mereka harus mengurangi jumlah karyawannya,” tuturnya.
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, maka pelaku UMKM melakukan adaptasi dengan cara bertransformasi dari offline menjadi online. Sehingga jumlah UMKM yang berpindah menjadi online meningkat, dari sebelumnya 28 persen menjadi 44 persen.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan, sebanyak 2 juta UMKM di tengah pandemi Covid-19 beralih ke platform digital. Alhasil, kini sudah ada 16 persen atau 10,25 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
"Hal ini menunjukkan tren ekonomi digital selama pandemi tumbuh positif. Ini merupakan peluang baru di masa pandemi Covid-19, di mana porsi ekonomi digital Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara,'' ujarnya. (din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com