News . 16/01/2021, 08:34 WIB
JAKARTA - Singapura dan Malaysia dilaporkan tengah kembali meninjau penggunaan vaksin Sinovac buatan Cina. Menyusul, hasil efikasi yang diumumkan Brasil pada Selasa (12/1) hanya efektif 50,4 persen mencegah gejala simtomatik.
Hasil itu hampir tidak memenuhi ambang batas untuk mendapatkan persetujuan regulasi, sekaligus turun dari hasil efikasi sebelumnya yang diumumkan Brasil pekan lalu yaitu 78 persen.
"Kami akan teliti datanya saat datang, daripada bergantung pada angka yang dilaporkan. Lebih baik mengandalkan data resmi yang kami terima dari Sinovac sendiri," kata Gan seperti dikutip dari Straits Times, Jumat (15/1/2021).
Sehari sebelumnya, Selasa (12/1), Pharmaniaga Bhd Malaysia menandatangani kesepakatan dengan Sinovac untuk membeli 14 juta dosis vaksin Covid-19 dan kemudian memproduksinya di dalam negeri.
Dalam laporan terbarunya, Brasil mengklaim secara keseluruhan, vaksin itu 50 persen efektif mencegah pasien tertular Covid-19, termasuk untuk kasus yang sangat ringan meski tidak menunjukkan gejala (asimtomatik).
Dilansir Channel News Asia, beberapa ilmuwan dan pengamat mengecam Butantan karena pekan lalu merilis sebagian data yang menghasilkan ekspektasi yang tidak realistis. Dengan menurunnya hasil efikasi yang dilaporkan, kemungkinan akan menambah keraguan di Brasil tentang vaksin buatan Cina.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumukan bahwa efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan WHO yakni minimal 50 persen. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com