JAKARTA - Sedikitnya delapan orang tewas, 637 luka-luka, dan 15 ribu warga mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1).
"Update Jumát, 15 Januari 2020 pukul 11.10 WIB, korban jiwa di Kabupaten Majene 8 orang meninggal dunia, 637 orang luka dan 15.000 orang mengungsi," demikian laporan BNPB dalam keterangan pers, Jumat (15/1).
Ribuan orang disebutkan mengungsi di 10 titik di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa lembang, dan Desa Limbua.
Gempa tersebut juga mengakibatkan Kantor Gubernur Sulawesi Barat, RSUD Mamuju, dan Hotel Maleo di Kabupaten Mamuju rusak berat, serta jaringan listrik dan komunikasi terputus.
BPBD Majene menyampaikan, petugas tengah mendata rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa.
BPBD Majene juga menginformasikan longsor 3 titik di sepanjang jalan poros Majene-Mamuju sehingga akses jalan terputus.
Kemudian sebanyak 62 unit rumah rusak, 1 unit Puskesmas rusak berat, dan 1 Kantor danramil Malunda dilaporkan rusak berat.
BPBD setempat saat ini tengah melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan, dan pendirian pos pengungsian.
Adapun kebutuhan mendesak berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, hingga pelayanan medis dan terpal. (riz/fin)