Nyinyir SBY, Ossy Dermawan Semprot Teddy Gusnaidi

fin.co.id - 11/01/2021, 15:54 WIB

Nyinyir SBY, Ossy Dermawan Semprot Teddy Gusnaidi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan menyarankan politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi agar lebih jujur menilai keberhasilan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun memimpin Indonesia.

Ossy membeberkan beberapa faktor pertumbuhan Indonesia di era SBY dan Demokrat, diantaranya, pertumbuhan ekonomi rata-rata 6%. SBY berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 16,7% menjadi 10,89%. Selain itu, berhasil menurunkan angka pengangguran dari 11% menjadi 5,7%.

"Berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB dari 56,6% menjadi 24,7%. Berhasil meningkatkan cadangan devisa 3x lipat dari USD 36,3 miliar menjadi USD 111,8 miliar. Berhasil meningkatkan APBN dan pendapatan perkapita bangsa Indonesia sebesar 4x lipat," tulis Ossy Dermawan di kutip akun twitternya, Senin (1/11).

Selain itu, SBY berhasil melakukan pembangunan infrastruktur utamanya melalui program MP3EI yang beberapa proyeknya dibangun di era SBY dan diresmikan di era Jokowi. SBY berhasil memasukkan Indonesia sebagai negara anggota G-20 pada 2008. Juga nerhasil melunasi utang IMF lebih awal dari waktu pelunasannya.

"Berhasil menghentikan embargo terhadap militer Indonesia yang diberlakukan oleh Amerika dan negara maju lainnya. Berhasil mendamaikan Aceh dan memberantas terorisme dari bumi Indonesia. Berhasil menjaga demokrasi dan kebebasan masyarakat. Dan capaian lainnya," katanya.

Sehingga Ossy menyarankan Teddi Gusnaidi agar lebih jeli dan jujur melihat semua itu.

"Saya menyarankan ngetwit itu jangan sambil tidur. Akibatnya begini. Karena faktanya bertolak belakang dengan apa yang dia sampaikan," papar mantan Staf Pribadi Presiden SBY ini.

Dia mengatakan, fakta-fakta yang disampaikan itu ada indikatornya semua. Dia mempersilahkan publik untuk membandingkan dengan era Jokowi saat ini.

"Nah, silahkan dibandingkan dengan yang sekarang ini. Harus jujur dalam menanggapi data. Indonesia sudah jauh lebih baik setelah SBY memimpin selama 10 tahun," katanya.

"Kesimpulan singkatnya, jika SBY tidak jadi Presiden selama 10 tahun, belum tentu Presiden Jokowi punya cukup uang, peluang dan kesempatan untuk membangun Indonesia lebih baik ke depan," pungkas Ossy Dermawan.

Sebelumnya, Teddy Gusnaidi meminta SBY agar berhenti mengajari Presiden Jokowi soal strategi nasional dan penanganan Covid-19. Menurut Teddy, Jokowi tidak akan kerja keras jika SBY tidak menjadi Presiden sebelumnya.

"Sudahlah Pak @SBYudhoyono.. Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini, pak Jokowi tidak akan bekerja sekeras ini jika anda tidak pernah menjadi Presiden," ucap Teddy Gusnaidi. (dal/fin)

Admin
Penulis