News . 07/01/2021, 03:00 WIB
JAKARTA - Program vaksinasi nasional akan dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pihaknya akan bekerja keras agar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia dapat selesai dalam satu tahun.
“Presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat. Tentu kami akan berusaha keras. Karena itu, Kemenkes butuh dukungan dari seluruh pihak untuk melakukan tugas ini,” kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/1).
Saat ini, vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac Biotech, sudah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia. Budi mengingatkan seluruh puskesmas, rumah sakit dan klinik di Indonesia untuk segera mendaftar ke aplikasi Pcare milik BPJS Kesehatan guna melaksanakan vaksinasi COVID-19.
“Karena kalau belum mendaftarkan, akan sulit bagi mereka untuk bisa melayani vaksinasi. Terutama untuk mencatat dan menangani kalau ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI),” imbuhnya.
“Tolong kontak Kementerian Kesehatan. Kalau perlu juga bisa dikirimkan ke Twitter dan Instagram atau Facebook saya supaya cepat kami bisa cepat tangani,” jelasnya.
Menurut rencana, vaksinasi tahap pertama terhadap 1,6 juta tenaga kesehatan akan selesai di Januari atau Februari 2021. Tahapan selanjutnya vaksinasi kepada 17,4 juta tenaga layanan publik, dan 21,5 juta rakyat Indonesia yang berusia lanjut.
Untuk masyarakat, lanjut Budi, tetap diminta selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurutnya, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) tidak boleh dilupakan. "Seluruh elemen masyarakat wajib mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Tidak boleh lengah. Ini penting untuk mencegah terjadinya penularan," tandas Budi.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com