Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Buka Sekolah pada Januari 2021

fin.co.id - 15/12/2020, 22:22 WIB

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Buka Sekolah pada Januari 2021

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta tengah mempertimbangkan rencana pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.

Tiga rencana serupa sebelumnya terpaksa dibatalkan akibat dampak pandemi Covid-19.

"Sekarang kami masuk rencana keempat dengan opsi membuka sekolah di Januari 2021 atau opsi lain membukanya sekaligus di tahun ajaran baru 2021/2022," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam webinar, Selasa (15/12).

Rencana pertama, sekolah dibuka pada pertengahan Juli 2020, tapi gagal karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku.

Kemudian dialihkan pada Oktober 2020, tapi juga tidak bisa diimplementasikan. Begitu juga rencana pada Desember ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, akan sangat cermat dan hati-hati untuk mengimplementasikan rencana tersebut.

"Sebab kita harus menindaklanjuti surat keputusan bersama (SKB) empat menteri akhir November lalu," katanya.

Bila mengacu pada rencana kerja, Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta berencana membuka pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah sebagai proyek percontohan pada Januari 2021.

Namun bila pandemi Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi, Dinas Pendidikan akan memundurkan jadwalnya ke April 2021 atau setidaknya hingga masuk tahun ajaran baru 2021/2022.

Nahdiana mengatakan, pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan di semua sekolah.

Sebab, diungkapkannya, prinsip Pemprov DKI Jakarta adalah keselamatan siswa yang utama selama pandemi belum berakhir. Setelah itu, baru pemenuhan kegiatan belajar anak.

"Protokol kesehatan merupakan harga mati bila pembelajaran tatap muka ingin dibuka. Karena itu, Dinas Pendidikan tidak mencabut kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama PSBB," katanya.

Dalam surat keputusannya, Nahdiana juga mengatur pembelajaran jarak jauh harus dilakukan secara bermakna dan menyenangkan.

"Pembelajaran tatap muka harus dipersiapkan di DKI Jakarta. Ada 1,5 juta peserta didik dan 82 ribu guru di DKI Jakarta, jadi kami harus hati-hati bila membukanya dengan melakukan asesmen," ujarnya. (riz/fin)

Admin
Penulis