SLAWI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal menggelar Apel Terpadu Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di masa pandemi Covid-19, di Lapangan Pemkab Tegal, Kamis (10/12).
Hal itu dilakukan guna menyamakan persepsi dalam mitigasi bencana terutama dimusim penghujan. Apel dipimpin oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan diikuti sejumlah anggota TNI, Polri, Satpol PP, Pemadam Kebakaran (Damkar) dan relawan serta perwakilan organisasi masyarakat.
BACA JUGA: IHSG Diprediksi Bergerak Variatif Seiring Sentimen Perkembangan Vaksin Covid-19
Di sela-sela apel, Umi menegaskan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan sinergi dan koordinasinya bersama para relawan dalam hal manajemen kesiapan menghadapi bencana alam.Diharapkan pula, unsur TNI dan Polri bisa ikut mendukung upaya penanggulangan bencana, termasuk penegakan hukum bagi pelanggar tindak pidana perlindungan lingkungan hidup, seperti penjarahan lahan hutan maupun tindak pidana lainnya di bidang penataan ruang.
BACA JUGA: Knock Out Liga Champions Dimulai, Lazio Ogah Bertemu Liverpool
“Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis kita rentan terjadi bencana, baik itu disebabkan faktor alam, nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, korban jiwa dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat laju pembangunan nasional," kata Umi seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup).BACA JUGA: Fadli Zon: Habib Rizieq Bukan Gembong Teroris, Dia Ulama Terkemuka Pendukung Pancasila
Umi berharap dalam situasi pandemi Covid-19 yang membatasi aktifitas sosial, upaya membangun kesadaran masyarakat dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam menangani bencana harus terus dilakukan. Mulai dari pemerintah daerah, para relawan, PMI, organisasi kemasyarakatan hingga pencinta alam.
BPBD juga harus sering melakukan simulasi penanganan bencana bersama masyarakat, karena simulasi merupakan bagian dari cara memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan di masyarakat.
"Saya harap semuanya bisa melakukan simulasi latihan penanganan bencana secara berkala, secara rutin dan berkesinambungan dengan memperhatikan protokol kesehatan," pungkasnya. (yer/her/gun)