Dorong Ekspor Produk UMKM Pasar Global

fin.co.id - 10/12/2020, 11:35 WIB

Dorong Ekspor Produk UMKM Pasar Global

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor Indonesia ke pasar global. Perhatian Jokowi terhadap produk lokal akan menjadi penyemangat kepada pengusaha dan UMKM untuk melakukan kegiatan ekspor.

"Bagus, kan kami perlu motivasi dari presiden. Presiden kan eksportir, perusahaannya furniture untuk ekspor. Jadi sebagai bapak negara dia memberikan semangat kepada eksportir untuk masuk,'' ujar Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno di Jakarta, kemarin (9/12).

BACA JUGA:  Dengan Suara Bergetar, Syekh Ali Jaber Ucap Duka untuk Korban 6 Laskar FPI yang Tewas Ditembak Polisi

Dalam situasi seperti ini, menurut dia, kegiatan ekspor terus ditingkatkan. Dengan demikian akan berdampak pada pemulihan ekonomi dan akan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat. Seperti diketahui, dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan angkah pengguran bertambah.

"Ekspor, menjadi salah satu bisa menggerakkan ekonomi kita saat ini. karena kebutuhan kerja kita dua, satu devisa satu lapangan kerja. Devisa dan lapangan kerja bisa diperbesar kalau kita meningkatkan ekspor itu," kata Benny.

Saran dia, untuk mempermudah UMKM masuk dalam kegiatan ekspor ini Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) perlu diperbaharui. Langkah ini, agar LPEI bisa membiayai UMKM yang akan melakukan kegiatan ekspor.

BACA JUGA:  Putra dan Menantu Jokowi Menang Pilkada 2020, Ferdinand: Ini Kemenangan Kaum Nasionalis

"Maka dia yang didorong membuat produk-produk baru yang sekarang kita enggak ada. ya kita contoh saja Vietnam, Malaysia, Singapur, bagaimana mereka membiayai produk-produk UMKM untuk ekspsor," kata dia.

Sementara dari sisi UMKM, Benny meminta para pelaku usaha lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kemudian, produk yang dibuat mengikuti standar negara yang akan dituju.

"Dia harus mengikuti standar produk di negara yang dituju, misal mau ekspor kopi ke eropa ya harus mengikuti. Nah, itu harus diberitahukan ke UMKM," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para pelaku UMK di Tanah Air agar mempelajari dan memahami tren pasar global. Pemahaman tersebut penting sehingga produksi bisa menembus pasar ekspor yang lebih luas. "Oleh karena itu, penting juga dipahami tentang tren market dunia," kata Teten.

BACA JUGA:  Hati-hati, Anggota KPPS Pilkada 2020 yang Terpapar Covid-19 Masih Bertugas di 1.172 TPS

Apalagi, kata dia, saat ini perubahan pasar begitu cepat, termasuk gaya hidup yang sangat memengaruhi perubahan tingkat konsumsi masyarakat.

"Penting juga bagaimana kita memanfaatkan hasil-hasil riset di kampus-kampus untuk dikembangkan menjadi produk unggul yang bisa dijual di marketplace online," lanjutnya.

"Ke depan, kami akan menyiapkan UMKM yang sudah memiliki keunggulan yang bisa menjadi The Future SME's yang bisa bersaing di pasar domestik dan global," tukasnya.

Kemendag mencatat, dari 133 perusahaan yang berpartisipasi, sebanyak 54 perusahaan di antaranya merupakan UMKM. Nilai ekspor UMKM tercatat mencapai 12,29 juta Dolar AS atau setara Rp178,15 miliar.

Dari 54 UMKM tersebut, tujuh UMKM akan melakukan ekspor perdananya. Sedangkan, total nilai ekspor perusahaan non-UMKM dan UMKM tercatat sebesar 1,64 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp23,75 triliun. (din/fin)

Admin
Penulis