JAKARTA - Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku heran dengan sebagian pihak yang mendesak Presiden Joko Widodo agar mengeluarkan ucapan belasungkawa atas tertembaknya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh Kepolisian Polda Metro Jaya.
"Ada yang teriak-teriak minta supaya pemerintah ucapkan belasungkawa atas tewasnya 6 orang di tol Cikampek. Edan," tulis Ferdinand di akun twitternya, Rabu (9/12).
Menurut Ferdinand, polisi telah bekerja sesuai prosedur yang diatur dalam undang-undang
"Saya geleng-geleng kepala, mereka pikir Polisi yang menembak itu siapa? Mereka adalah penegak hukum yang sedang bertugas dilindungi UU dan bagian dari tangan negara (pemerintah) untuk menegakkan hukum" kata Ferdinand lagi.
Ferdinand mengatakan, jika hari ini pemerintah ucap belasungkawa, maka bisa saja ada pelaku teroris yang tewas ditembak, pemerintah juga diminta ucapkan belasungkawa.
"Lama-lama nanti mereka minta pemerintah untuk ucapkan belasungkawa atas tewasnya para terorist yang ditembak oleh penegak hukum. Semakin lucu komentar-komentar mereka yang sudah terpapar virus radikalisme," ujar Ferdinand.
"Ayo tetap bersatu menjaga NKRI, dukung POLRI dan TNI melawan musuh-musuh negara.Terorist mati masa iya pemerintah ucapkan belasungkawa? Nurdin M Top, Amrozi, Imam Samudra, Ali Gufron, masa pemerintah ucapkan belasungkawa? Gile lu ndro" tulis Ferdinand.
Sebelumnya, pakar hukum tata negara, Refly Harun mengatakan, Presiden Jokowi harusnya tampil mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya 6 warga sipil yang tewas ditembak aparat kepolisian.
Refly menilai, belasungkawa dari Jokowi setidaknya sebagai rasa kemanusiaan.
"Pak Jokowi, rasanya untuk kemanusiaan, tidak ada salahnya ucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya rakyat pak Presiden sendiri," ucap Refly Harun dilansir chanel YouTubenya, Rabu (9/12).
Refly mengatakan, belasungkawa Jokowi sebagai tanda kemanusiaan. Seperti halnya pernah diucapkan kepada salah satu artis yang meninggal dunai karena penyakitnya.
"Soal pernyataan belasungkawa dari presiden Jokowi, saya teringat betul ketika ada seorang penyanyi. Dia meninggal dengan sebab yang normal saja. Menderita penyakit, dan Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa. Kita tahu bahwa penyanyi tersebut adalah orang yang mendukung presiden Jokowi baik pada berpolitik sehari-hari jokowi, maupun pada Pilpres," jelas Refly Harun. (dal/fin).