News . 09/12/2020, 04:56 WIB
JAKARTA- Politikus Partai Demokrat, Rachlan Nashidik menilai, Presiden Joko Widodo seharusnya bersikap atas peristiwa penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh Polda Metro Jaya. Agar kasus serupa tidak kembali terulang.
"Kita masih menunggu Presiden @Jokowi menyatakan sikapnya terhadap kasus penembakan hingga tewas terhadap 6 warga negara. Apakah Presiden berniat membuka seterang-terangnya kasus ini demi mencegah hal yang sama berulang di hari esok?" ujar Rachlan melalui akun twitternya, dikutip Rabu (9/12).
Dia mengatakan, Jokowi seharunya pun mengetahui sendiri, apakah penembakan yang dilakukan aparatnya adalah lawfull, bukan extra-judicial.
"Maka, Presiden perlu mengerahkan investigasi penuh, imparsial dan kredibel. Itulah satu-satunya cara. Semoga" paparnya.
Rachlan menilai, penembakan warga sipil sangat tidak dibenarkan. Bahkan saat negara berperang atau menghadapi pemberontakan bersenjata, itu sangat dilarang. Maka itu, Jokowi wajib hadir dalam kasus ini.
"Indonesia tak sedang mengalami semua itu. Maka, lebih dari kasus lain, Presiden wajib mengejar akuntabilitas Polri dalam kasus ini," kata dia
Dia menambahkan, Jokowi sebagai Presiden yang terpilih secara demokrasi, harusnya tampil dan memahami warganya. Jokowi tidak harus tampil sepihak membela pendukungnya.
"Beliau tidak bisa hanya membela dan mengistimewakan para pendukung dan sekutunya karena konstitusi mewajibkan ia menjadi Presiden bagi semua," demikian Rachlan. (dal/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com