LAMPUNG – Bea Cukai kian gencar mendorong potensi ekspor daerah bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sinergi tersebut menyebabkan Bea Cukai dapat membuka rute ekspor langsung atau direct call export di beberapa daerah, kegiatan ekspor perdana, sosialisasi dan asistensi tata laksana ekspor, serta pelayanan bagi para pelaku usaha dengan beragam fasilitas kepabeanan.
Salah satu bentuk layanan bagi pelaku usaha dilakukan Bea Cukai Lampung dengan mengasistensi pelaku usaha dalam negeri untuk memastikan tak ada kendala di pelayanan kepabeanan sekaligus menjadi mediator pelaku usaha dengan pihak lainnya untuk permasalahan ekspor.
“Melaksanakan amanat PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pemulihan Ekonomi Nasional, Bea Cukai Lampung melaksanakan asistensi secara tatap muka kepada eksportir yang berada dalam wilayah pelayanan kami. Seperti asistensi terhadap eksportir minyak goreng, PT Domus Jaya, pada tanggal 26 November 2020 lalu. Kami mengunjungi perusahaan tersebut karena sebelumnya kami telah mendengar berita di media massa akan adanya demonstrasi pekerja yang mendatangi kawasan pabrik PT Domus Jaya. Kunjungan tersebut sekaligus untuk menelisik lebih jauh kendala yang dialami perusahaan, jangan sampai kendala tersebut berasal dari tidak optimalnya pelayanan kepabeanan yang kami berikan,” jelas Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai I Bea Cukai Lampung , Agus Yudianto, pada Senin (07/12).
Namun, menurutnya dalam hearing antara Bea Cukai Lampung dan PT Domus Jaya diketahui bahwa yang menjadi kendala dari operasional perusahaan adalah dari segi pembiayaan dan perolehan bahan baku. Hal tersebut berimbas kepada penurunan produksi perusahaan.
“Sedangkan dari sisi kepabeanan perwakilan PT Domus Jaya menyampaikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar. Disampaikan pula apresiasi kepada Bea Cukai karena proses birokrasi menjadi lebih cepat dan transparan lewat penggunaan pelayanan berbasis daring, yang dibarengi sistem Monev (Monitoring dan Evaluasi) lewat CCTV dan IT Inventory yang memudahkan pengawasan dan rekonsiliasi antar dua belah pihak,” kata Agus.
Ia menambahkan meski dari sisi kepabeanan tak terdapat masalah, pihaknya berkomitmen untuk terus mengasistensi perusahaan agar kendala operasional yang dihadapi terselesaikan.
“Asistensi akan terus kami laksanakan sebagai salah satu langkah strategis guna mendukung program PEN, dalam peranan kami sebagai trade facilitator dan industrial assistance. Kami berkomitmen untuk mendorong kinerja ekspor nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di masa pandemi,” tegasnya.(rls/fin)