News . 07/12/2020, 17:22 WIB

FPI: Laskar Kami Dibawa di Satu Tempat Lalu Dibantai dan Dibunuh

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA- Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengatakan, apa yang disampaikan oleh pihak Polda Metro Jaya terkait adanya aksi tembak-menembak antara polisi dan FPI merupakan fitnah yang dibuat-buat. Munarman mengatakan, laskar FPI tidak pernah dibekali dengan senjata api.

"Bahwa fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak menembak, laskar kami tidak pernah dibekali dengan senjata api. Kami terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," ujar Munarman dalam konferensi Pers di Markas FPI Petamburan Jakarta Barat, Senin (7/12).

Dia mengatakan, tuduhan itu fitnah yang luar biasa bahwa laskar FPI yang lebih dulu melakukan penembakan. Munarman menyarankan agar melakukan pengecekan terhadap senjata api yang kini jadi barang bukti Polda Metro Jaya.

[caption id="attachment_498066" align="alignnone" width="2560"] Polisi Bentrok Dengan Pendukung FPI, 6 Tewas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat memberikan keterangan kepada media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (07/12). Aparat polisi terlibat bentrok dengan para pendukung Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di kawasan Cikampek, pada Senin (7/12) pukul 00.30.WIB. Enam dari 10 pengikut Habib Rizieq Shihab tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek karena melakukan perlawanan. FOTO : Issak Ramdhani / Fajar Indonesia Network[/caption]

"Kalau betul, coba dicek, nomor register senjata apinya, pelurunya itu semua tercatat. Silahkan dicek, Pasti bukan punya kami, karena kami tidak punya akses terhadap senjata api, dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap jadi bohong," ucap Munarman.

Apalagi, kata Munarman, di kartu keanggotaan laskar FPI telah disebutkan bahwa larangan membawa senjata api dan senjata tajam.

"Itu dilarang di kartu anggota yang kuta punya. Jadi upaya-upaya memfitnah memutar balikan fakta, hentikanlah," ucap Munarman.

Munarman menjelaskan, sebelum terjadi penembakan itu, dirinya ada menerima pesan suara dari salah satu laskar yang tewas ditembak itu. Suara itu berupa rintihan kesakitan.

"Sempat salah satu laskar mengirimkan voice, rintihan salah satu laskar yang ditembak, itu artinya apa, laskar kami dibawa di satu tempat dan dibantai di tempat itu. Setelah voice itu dikirim, tidak ada lagi HP dari laskar 6 orang itu yang aktif kitab hubungi," ujar Munarman.

Munarman menduga, anggotanya dibantai dan dibunuh di satu tempat. Sebab jika saja ada saling tembak menambak, maka di lokasi kejadian akan pasti ada keramaian dengan jenazah laskar yang tergelatak di jalan.

"Itu membuktikan bahwa mereka dibunuh dan dibantai, kalau sejak awal tembak menembak, berarti tewas ditempat dong, tewas ditempat. Semala saya cek di lokasi tidak ada janazah disitu, tidak ada keramaian disitu, yang ada justru petugas aparat setempat yang ada di lokasi di sekitar pintu tol Karawang Timur, ternyata tidak ada mobil laskar di situ, jenazah juga tidak ada," papar Munarman. (dal/fin) 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com