News . 01/12/2020, 13:00 WIB
JAKARTA - Lima belas tahun mendatang jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang semakin besar itu bisa menjadi ancaman ketahanan pangan.
Head of Food Science and Nutrition International Institute for Life Sciences (i3L) Agus Budiawan Naro Putra menyebut potensi kerentangan pangan di Indonesia masih cukup besar mengingat kondisi geografis dan demografis di Indonesia yang beragam.
“Aspek ketersediaan pangan, akses terhadap pangan dan pemanfaat pangan menjadi indikator dan faktor risiko yang berdampak pada kerawanan pangan,” kata Agus dalam keterangannya, kemarin (30/11).
Sebagai solusi atas permasalan itu, ada tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama adalah distribusi. Saat ini, diperkirakan satu dari enam orang di dunia mengonsumsi makanan secara berlebihan sehingga menyebabkan mereka mengalami kelebihan berat badan atau bahkan obesitas. Di sisi lain, satu dari enam orang di dunia juga mengalami kelaparan dan/atau mengonsumsi makanan yang kurang bergizi.
Kedua adalah diversifikasi. Contoh diversifikasi pangan adalah dengan mengonsumsi makanan hasil laut/perairan, yang didapatkan dari kegiatan penangkapan ataupun yang dihasilkan dari kegiatan budidaya, sebagai sumber protein utama.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya tengah melakukan perluasan lahan untuk penghasil padi, jagung, bawang merah, dan cabai merah di daerah defisit.
Tak hanya itu, Mentan tengah mencanangkan diversifikasi pangan lokal yang berbasis kearifan lokal dan fokus pada satu komoditas utama. Lalu, juga akan melakukan penguatan cadangan dan sistem logistik pangan.
Mentan Syahrul mengembangkan pertanian modern, seperti smart farming melaluo Program Food Estate. Terakhir, menerapkan gerakan tiga kali ekspor (GRATIEKS). Di mana program ini untuk meningkatkan volume ekspor. (din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com