JAKARTA- Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta masyarakat minoritas Nashrani agar selalu waspada menjelang perayaan natal dan pergantian tahun pada Desember 2020 nanti.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, banyak terjadi aksi-aksi teror menjelang natal dan tahun baru. Untuk itu, dia harpakan agar selalu waspada dan berdoa agar aksi-aksi teror tidak terjadi saat rutinitas doa-doa saat natal di gelar.
"Saya mau ingatkan sahabat dimanapun berada khususnya kaum minoritas Nasrani. Desember akan tiba, rutinitas ritual mendekati Natal. Wadpadalah selalu, sambil berdoa agar teror-teror yang pernah terjadi saat Natal tidak terulang terjadi. Radikalisme meningkat," tulis Ferdinand di akun twitternya @FerdinandHaean3, Senin (30/11).
Aksi pembatantaian yang menggegerkan.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT), melakukan pembantaian terhadap salah satu keluarga di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11). Kelompok ini diperkirakan bejumlah 8 orang. Korban yang tewas dibantai berjumlah 4 orang.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Tepat pada Jumat pukul 09.00 WIB, salah satu rumah warga didatangi sekitar 8 orang. Mereka masuk melalui pintu belakang.
"Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara.
Hal itu disampaikan Baso dalam jumpa pers didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso.
"Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah. Dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," sambungnya.
Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan," katanya. (dal/fin).
https://twitter.com/FerdinandHaean3/status/1333249144199122944?s=20