News . 28/11/2020, 12:33 WIB
SAN ANDRES – Jenazah Diego Armando Maradona telah dimakamkan di pemakaman pribadi. Proses pemakaman sang dewa sepakbola pun, hanya diikuti oleh sekitar dua puluhan orang kerabat dan teman dekat.
Dilaporkan BBC, sempat terjadi ketegangan antara para pelayat dengan aparat kepolisian saat pemakaman. Para aparat dipakaa untuk menembakan gas air mata dan peluru karet terhadap pelayat yang ingin mengucapkan salam perpisahan terhadap sang idola.
“Awalnya kami tengah berbaris dengan rapi, namun tiba-tiba aparat mulai menembakan peluru karet. Situasinya berubah menjadi gila. Padahal saya hanya ingin mengucapkan selamat tinggal pada Diego (Maradona),” kata salah satu pelawat bernama Ruben Hernandez, saat diwawancarai Reuters, yang dikutip FIN, Jumat (27/11).
Diketahui, jika pria yang sempat merayakan ulang tahun ke-60 itu, sempat berkata jika meninggal nanti, jasadnya ingin diawetkan dan dipamerkan di depan umum.
"Saat muncul ide untuk membuat patung dirinya, dia berkata: 'Tidak, saya ingin mereka membalsem (mengawetkan) saya'," ungkap jurnalis Argentina, Martin Arevalo yang merupakan teman dekat Maradona kepada TyC sports, seperti dikutip Reuters.
Namun, tak ada pernyataan resmi soal pengawetan jenazah Maradona dari keluarga. Kini jenazah Maradona telah dikebumikan di pemakaman Bella Vista, Buenos Aires, Argentina, pada Kamis petang kemarin.
Dalam sejarah Argentina, menurut laporan Marca, hanya terdapat tiga orang yang jenazahnya diawetkan. Mereka adalah mantan jenderal militer Jose de San Martin, dan mantan presiden Argentina Juan Domingo Peron dan istrinya.
Usai kematian Maradona, walikota Naples Luigi De Magistris menyarankan Napoli untuk mengganti nama station mereka, dari San Paolo menjadi Stadion Diego Maradona. Dalam akun media sosialnya, Sang walikota berjanji akan mewujudkan ucapannya sebagai bentuk rasa hormat yang teramat dalam.
Sebelum ke Italia, pemain yang dikenal dengan dribel mematikan itu, sudah duluan berprestasi bersama Spanyol. Bermain untuk Barcelona, pemilik nomor 10 itu sempat mencicipi tiga gelar besama rival Real Madrid itu. Copa del Rey (1982/83), Copda de la Liga (1983) dan Supercopa de Aspana (1983) adalah yang dipersembahkannya untuk Blaugrana. (ruf/gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com