KARANGANYAR - Bea Cukai Surakarta kembali mengadakan kegiatan Customs Social Responsibility (CSR) di Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali berupa pembuatan sumber air bersih. Kegiatan CSR ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian Bea Cukai Surakarta terhadap masyarakat yang masih mengalami kesulitan mengakses air bersih, terlebih pada musim kemarau.
Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta, Budi Santoso menyatakan, “koordinasi pembuatan sumber air bersih ini memakan waktu tiga bulan, dibangun dalam waktu kurang lebih dua minggu dan akhirnya pada hari Rabu (25/11) kemarin Bea Cukai Surakarta meresmikan pembuatan air bersih tersebut.”
Turut pula hadir Kepala Kecamatan Wonosegoro, Dharmadi, beserta jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan). Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Bojong, Gatot Madyo, mengucapkan terima kasih dalam sambutannya atas bantuan sumur bor ini. Desa Bojong merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonosegoro yang memiliki histori kesulitan mendapatkan sumber air bersih.
“Dengan bantuan dari Bea Cukai Surakarta, diharapkan pembuatan sumber air bersih ini dapat menolong warga di sekitar Dusun Kliyo dan sekitarnya dalam mencari air bersih untuk pemanfaatan sehari-hari.”
Dalam kesempatan tersebut, Bea Cukai Surakarta juga mengadakan sosialisasi pengenalan tugas dan fungsi Bea Cukai serta ketentuan di bidang cukai terutama mengenai rokok ilegal. Dalam sosialisasi ini, Bea Cukai Surakarta ingin memberikan informasi kepada masyarakat awam mengenai bahaya dan dampak dari beredarnya rokok ilegal.
Modus peredaran rokok ilegal ini biasanya menyasar kepada masyarakat desa yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena dianggap tidak terkonfimasi mengenai informasi tersebut.
“Diharapkan dalam sosialisasi ini dapat tercipta kerja sama antara masyarakat khususnya di Dusun Kliyo dan Bea Cukai Surakarta dalam upaya menggempur peredaran rokok ilegal,” tutup Budi. (andi/rls/fin)