JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto didesak untuk meminta maaf ke masyarakat dan Presiden atas tertangkapnya Edhy Prabowo dalam kasus suap impor benih lobster yang diungkap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Hal ini disampaikan oleh Politikus Arief Poyuono. "Kok Prabowo diam seribu bahasa ya, setelah Edhi Prabowo ditangkap KPK," ucap Arief Poyuono di akun twitternya, Kamis (26/11).
Poyuono meminta Prabowo agar berani bersuara atas kasus yang dialami anak buahnya. "Mana permintaan maaf nya ke Masyarakat dan Kangmas Jokowi. Ayo Mas Bowo, berani jadilah dirimu.. Jangan diam terus," ujar Poyuono.
Poyuono juga mengaku kasihan dengan Prabowo yang selama ini mengingatkan akan bahaya korupsi dan suap menyuap.
Dia menilai, dengan kasus yang dialami Edhy, akan berdampak buruk bagi citra Prabowo sendiri.
"Kasian Prabowo enga kenal waktu pagi siang malam selalu ngingatin jangan korupsi dan jangan mau disuap, jangan gunakan kekuasaan untuk cari duit.. Eh si Gembala Lobster ditangkap KPK..Tamat sudah... Cita cita besarnya membangun pemerintahan yang bersih," ujar Arief Poyuono.
Sebelumnya, setelah ditetapkan jadi tersangka suap benih lobster, Edhy Prabowo meminta maaf kepada semua pihak. Dia mengatakan, apa yang dia alami merupakan kecelakaan.
"Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy,
"Saya juga minta maaf kepada keluarga besar partai saya [Gerindra] dan saya akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum partai. Saya juga akan minta untuk tidak lagi jadi menteri, dan saya kira prosesnya sudah berlangsung. Saya akan hadapi ini dengan jiwa besar," kata Edhy.
"Ini adalah kecelakaan, Saya akan bertanggung jawab dunia akhirat. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat perikanan yang mungkin banyak terkhianati," sambungnya. (dal/fin).