SUNGGUMINASA - Ketersedian pupuk bersubsidi di Kabupaten Gowa masih berpolemik. Petani jagung terancam gagal panen.
Kesabaran petani sudah mencapai batas. Akhirnya mereka memilih melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pertanian Gowa, Rabu, 18 November. Mereka meminta agar pekanini disediakan pupuk bersubsidi.
Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan, Desa Berutallasa, Kecamatan Biringbulu, Nur Salam, mengatakan, jika dalam waktu satu pekan ke depan pupuk tidak tersedia petani akan mengalami gagal panen. Tentu hal ini tidak diinginkan terjadi sebab petani akan rugi banyak.
BACA JUGA: Mendagri Keluarkan Instruksi untuk Para Gubernur, Anies Baswedan Terancam Diberhentikan
"Pendapatan utama kami hanya di jagung. Kami butuh biaya sekolah dan kuliah anak-anak," kata Alam sapaan akrabnya, Rabu, 18 November.Ia mengaku sudah ada pupuk subsidi yang diterima. Hanya saja tidak cukup. Hanya 50 sak untuk 25 orang petani. Artinya hanya dua sak setiap petani. Kebutuhan ini hanya bisa mengatasi lahan hingga 20 are.
"Tahun sebelumnya setiap petani ada yang dapat lima sak, delapan sak, dan 10 sak. Jadi jatahnya kurang sekali," ungkapnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Khusus untuk desanya, jatahnya sebenarnya 450 ton pupuk bersubsidi. Akan tetapi, yang ada belum sampai 200 ton.
BACA JUGA: Polda Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi dalam Pemanggilan Anies Baswedan
"Karena dikatakan penyalur pupuk sudah 200 ton lebih maka tidak masalah. Tetapi kekurangannya itu ke mana. Jangan sampe disalurkan ke daerah lain," bebernya.Biaya pupuk dan bibit yang tidak bersubsidi diakuinya menguras biaya cukup besar. Jika menjual bukan waktu yang tepat, maka harga jagung jatuh. Petani lagi yang merugi.
"Kami juga berharap bagaimana harga jagung ini bisa naik sesuai biaya produksi," harapnya.
Di samping itu lanjutnya, penyedia pupuk sebaiknya ada di setiap desa. Mengingat, lokasi pengambilan pupuk berada di kecamatan lain. Aksesnya terlalu jauh. "Tetapi yang paling penting sekarang, bagaimana satu pekan ini bisa ada pupuk supaya kita tidak gagal panen," imbuhnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa, Sugeng Priyitno, mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi diusahakan secepat mungkin. Mengingat saat ini memang dalam tahap penebusan dan penyaluran.
"InsyaAllah (tersedia dalam satu pekan ini). Karena memang tidak ada kendala sebenarnya, karena sekarang masih masa penanaman," kata Sugeng, kemarin.
Sugeng mengaku tak akan membiarkan adanya petani gagal panen. "Kami sudah membahas hal ini dengan pihak penyedia. Insyaallah secepatnya tersalurkan," imbuhnya. (ans/dir)