Petani Garam Rugi Besar-besaran

fin.co.id - 19/11/2020, 03:33 WIB

Petani Garam Rugi Besar-besaran

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PANGKEP - Petani gatam di Kabupaten Pangkep tak bisa berbuat apa-apa. Bingung mau dipasarkan kemana hasil produksinya.

Pantaun FAJAR di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, tumpukan garam nyaris menyentuh atap gudang.

Petambak garam rata-rata mengeluhkan kondisi gudangnya yang nyaris roboh.Jika dibiarkan, petani akan rugi besar-besaran.

Sebab selama ini pemerintah tak memberi solusi atas sulitnya mendapatkan pasar. Petani hanya disarankan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan untuk menumpuk garamnya di gudang sambil mencari pasar.

Petambak garam, Arif, mengaku, hingga saat ini masih ada ratusan karung garam miliknya yang menumpuk.

Pembeli kian sulit ditemukan. Dia khawatir tumpukan garam akan mencair jika hujan."Kita juga khawatir sekali kalau gudang roboh karena tidak mampu lagi menampung garam yang banyak," keluhnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Rabu, 18 November.

Senada dengan itu, petambak garam lainnya, Appe mengakatakan, pembeli pun tidak ada yang masuk lagi ke kampung membeli stok garam. Sehingga petambak terpaksa menampung garamnya, menanti pembeli.

"Sepi pembeli juga, sebab harga jual yang turun . Jadi kalau mau dijual kembali sulit," bebernya.

Kepala Dinas Perikanan Pangkep, Andi Farida, mengemukakan, pihaknya tak bisa berbuat banyak agar produksi garam bisa terserap pasar.

"Ini memang yang masih jadi kendala, sudah setahun terakhir, harga yang turun. Padahal banyak stok saat ini yang penuh di gudang dengan garam," jelasnya.(fit/dir)

Admin
Penulis