TIGARAKSA – Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah hadir di Indonesia hampir tujuh tahun. Program ini menganut prinsip gotong royong, di mana yang mampu membantu yang kurang mampu, yang sehat membantu yang sakit. Segmen kepesertaannya pun terbagi menjadi beberapa kategori, salah satunya segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
Sarina Sri Pertiwi (26) merupakah salah satu pegawai BUMN yang bergerak di bidang asuransi. Ia menjadi peserta JKN-KIS dari segmen PPU sejak ia bekerja di BUMN tersebut, yaitu pada tahun 2017. Sejak saat itu pula, 1% dari gajinya selalu dipotong oleh perusahaan untuk membayar iuran JKN-KIS.
“Dari 2017, 1% gaji saya disisihkan untuk membayar iuran JKN-KIS. Saya mengetahui bahwa untuk peserta JKN-KIS seperti saya ini total iurannya 5% dari gaji, tetapi 4%-nya ditanggung oleh perusahaan saya. Bagi saya, pemotongan gaji ini tidak masalah. Sudah menjadi kewajiban saya sebagai penduduk Indonesia untuk mendukung program pemerintah,” kata Tiwi, sapaan akrabnya.
Tiwi menambahkan selain mendukung program pemerintah, ia menyadari iuran JKN-KIS yang ia bayarkan bermanfaat bagi orang lain yang memerlukan pelayanan kesehatan. Jadi, baginya membayar iuran JKN-KIS ini menjadi salah satu cara ia untuk beramal.
“Suami saya juga bekerja. Mungkin ada orang-orang yang berpikir kenapa harus sama-sama dipotong gajinya, padahal salah satu bisa menanggung yang lain. Namun, bagi kami hal tersebut tidak menjadi masalah. Makin banyak yang membayar iuran JKN-KIS, dampaknya makin banyak juga orang yang terbantu,” jelas ibu dari satu orang putri ini.
Selama menjadi peserta JKN-KIS, Tiwi mengaku baru dua kali memanfaatkan program ini. Saat itu ia sakit dan berobat di klinik tempat ia terdaftar. Ia menyampaikan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh klinik tersebut. Mulai dari petugas administrasi, perawat sampai dengan dokter melayaninya dengan ramah. Ia juga tidak merasakan diskriminasi antara peserta JKN-KIS dan pasien umum.
Meski terbilang sangat jarang memanfaatkan Program JKN-KIS, Tiwi mengharapkan agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Tidak sedikit orang di sekitarnya yang sudah terbantu dengan kehadiran Program JKN-KIS. Ia bertekad untuk selalu mendukung program yang sudah memberikan rasa percaya diri bagi masyarakat untuk berobat ketika sakit tanpa khawatir memikirikan biaya yang akan dikeluarkan.
(Adv/Mul/Fin)