JAKARTA - Sejumlah tokoh mendatangi kediaman Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat. Tokoh-tohoh tersebut yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain dan Amiesn Rais. Kebetulan Anies dan Teungku bertemu berbarengan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain membuka isi pertemuan, dirinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Habib Rizieq dan menantu Habib Rizieq Hanif Al-Athos. Pertemuan pada Selasa (10/11) tersebut, menurutnya hanya untuk melepas rindu.
"Kami ketemuan setelah Isya, kan banyak orang tadi (siang). Kalau subuh juga kan mungkin terlalu banyak orang. Mana mungkin subuh aja kan belum sampai," kata Tengku, Rabu (11/11).
BACA JUGA: Ferdinand: Sangat Tidak Layak Bandingkan Rizieq Shihab dengan Soekarno
Dijelaskannya, dalam pertemuan tersebut, peserta yang hadir menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan selalu menggunakan masker.Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Habib Rizieq dan keluarganya agar mengikuti tes swab COVID-19. Akan tetapi Habib Rizieq mengaku bersama keluarganya telah melakukan tes swab di Arab Saudi sebelum berangkat ke tanah air.
“Namun, Anies menimpali semestinya dilakukan swab tes ulang setelah pertemuan malam itu. Karena HRS dan keluarga sudah kontak dengan banyak orang. Kata beliau,’besok akan saya kirim tim medis kemari,’ sontak HRS menimpali, ‘baik Pak Anies,” ungkap Tengku.
Dikatakannya pertemuan antara dirinya, Anies, dan Habib Rizieq tidak berlangsung lama.
"Masih ramai sih, saya aja cari parkir empat sampai lima menit, tapi ketemu Habib tadi tidak ramai, selain itu kita hanya sebentar bertemunya minum teh saja," ungkapnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Pulang Pisau dan BNNP Kalteng Gagalkan Penyelundupan Tembakau Gorila
Tengku juga membantah jika dalam pertemuan tersebut membahas politik. Ditegaskannya pula, pertemuan itu tidak membicarakan Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada 2 Desember 2020 yang direncanakan dihelat di Monas."Enggak juga diobrolin, orang capek kok. Kita cuma minum teh. Senang-senang ketemu, sudah. Kalau saya kan sudah lama enggak ketemunya, bulan Maret kemarin ya terakhir, lalu COVID-19 kan, saya rombongan terakhir yang masuk Mekkah," ucap Tengku.
Senada diungkapkan politisi Gerindra M Taufik. Dia mengatakan pertemuan Anies dengan Habib Rizieq tidak memiliki nilai politis.
"Itu kan pertemuan biasa, Rizieq sebagai warga negara dan Anies sebagai gubernur," ucap Wakil Ketua DPRD DKI itu.
BACA JUGA: Jadi Peserta JKN-KIS Merupakan Langkah Rio Jadi Pahlawan Bagi Sesama
Di sisi lain, mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai kedatangan Anies ke Habib Rizieq tak lepas dari utang budi Gubernur DKI Jakarta tersebut pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta.“Anies Baswedan tentu harus menghormati HRS secara pribadi karena Anies memiliki utang budi kepada HRS saat Pilkada 2017,” kata Ferdinand di akun twitternya.
Saat Pilgub DKI Jakarta, HRS berjuang memenangkan Anies. Meski demikian, Ferdinand enggan menduga-duga, pertemuan Anies dengan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut sebagai pribadi atau sebagai Gubernur DKI.
“Semua melihat bagaimana HRS berjuang keras memenangkan Anies kala itu. Sebuah silaturahmi yang baik dan cepat. Yang saya tidak tau, kunjungan ini sebagai Gubernur atau sebagai pribadi,” cuitnya.
BACA JUGA: Fadli Zon: Belum Pernah Ada Tokoh Nasional yang Dijemput di Bandara Seperti Habib Rizieq
Terkait rencana reuni akbar 212 Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan pihaknya belum menerima surat permohonan penggunaan kawasan Monumen Nasional (Monas). Sehingga tidak ada pembahasan di Pemprov DKI."Belum (terima surat). Kan gini, setelah ada baru kita obrolin," ujar Taufan di Balai Kota Jakarta.
Dijelaskannya, dalam pengajuan izin menggunakan Monas harus disampaikan dulu ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas untuk disampaikan ke gubernur. Setelah di-disposisi gubernur, baru diteruskan oleh UPT Monas ke Kesbangpol untuk dibahas lebih lanjut.