JAKARTA - Tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Indonesia, belum sepenuhnya ditaati oleh masyarakat. Selama 8 bulan pandemi Corona, masih ada 20 persen warga yang belum disiplin menjalankan disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Terutama pemakaian masker.
"Indonesia sudah 8 bulan menghadapi pandemi Covid-19. Kegiatan masyarakat juga sebagian sudah mulai kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami di Satgas memiliki alat monitor tentang perilaku yang ada di masyarakat dan sudah dioperasikan sebulan lebih," kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, di media center Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11).
Dia mengatakan petugas yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan duta perubahan perilaku terus melakukan pengawasan terhadap masyarakat. Petugas akan melaporkan kepatuhan warga setiap detik.
"Mereka melaporkan setiap hari, setiap jam tentang penerapan protokol 3M. Ini real time difoto dan dikirimkan kepada Satgas. Ada sekitar 500 laporan per detik dari seluruh Indonesia. Saat ini ada 2 juta orang yang dipantau dari 4.500.000 titik di seluruh Indonesia," jelas Wiku.
Namun, sebanyak 20 persen warga belum tertib menggunakan masker. Begitu pula mereka yang tidak menjaga jarak dan cuci tangan. "Dari laporan ini kita lihat kepatuhan individu dan institusi ternyata ada sekitar 20 persen yang belum tertib menggunakan masker. Begitu juga yang menjaga jarak dan cuci tangan," urainya.
Tingkat kepatuhan masyarakat terus dimonitor. Baik di lingkungan kerja maupun di tempat lainnya. Meski demikian, masyarakat sudah mulai beradaptasi dengan pandemi Corona.
"Memang belum seluruhnya disiplin. Tetapi itu yang harus dikerjakan. Sehingga selama 8 bulan ini, terlihat mereka sebenarnya sudah mulai beradaptasi dengan keadaan baru. Ini adalah modal untuk pembangunan ekonomi ke depan," pungkasnya. (rh/fin)