Vaksinasi Dimulai Desember

fin.co.id - 05/11/2020, 10:00 WIB

Vaksinasi Dimulai Desember

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Program vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Indonesia akan dimulai pada Desember. Padahal sesuai rencana vaksinasi akan dilakukan pada bulan ini atau November.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020. Program ini mundur dari rencana semula yang akan dilakukan mulai November.

"Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember," katanya saat acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11).

Dikatakannya, saat ini vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma tengan uji klinis fase ketiga di Bandung, Jawa Barat. Kabar terakhir, vaksin dianggap aman untuk digunakan.

BACA JUGA:  Mahfud MD: Pemerintah Tidak Bahas Kepulangan Rizieq Shihab, Dia Bukan Khomeni yang Suci

Namun, untuk menggunakan vaksin tersebut dalam waktu dekat pemerintah Indonesia akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan pada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus COVID-19. Di Jakarta, misalnya, ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus COVID-19 dan berikan mereka suntikan," katanya.

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga mengatakan dalam jangka pendek, pemerintah menargetkan bisa membuat wilayah Bali menjadi zona hijau pada awal tahun 2021 mendatang menyusul vaksinasi pada minggu ketiga Desember itu.

BACA JUGA:  Dukung Pariwisata, Banyuwangi Dapat Dana Hibah dari Kemenparekraf

"Kami ingin lihat Bali jadi zona hijau, itu target kami, Bali jadi zona hijau harapannya pada awal tahun depan karena kita akan mulai vaksinasi mulai minggu ketiga Desember," katanya.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan vaksin COVID-19 akan tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Indonesia harus mampu menyediakan vaksin untuk semua warga negara. Ini adalah amanah konstitusi," katanya.

Dikatakannya, memang sulit melakukan program vaksinasi pada seluruh masyarakat sekaligus. Penyebabnya karena distribusi vaksin dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA:  Melihat Ekspresi dan Ungkapan Rafathar saat Bertemu dengan ‘Kembaran’ Raffi Ahmad

Sebelumnya, pemerintah menetapkan sebanyak 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Sementara Indonesia sendiri, memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun waktu setahun.

Dia optimistis negara dapat memenuhi hal tersebut, mengingat salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, yakni PT Bio Farma, tengah berupaya menyelesaikan uji klinis tahap ketiga vaksin corona dan juga membuat Vaksin Merah-Putih.

"Dipastikan seluruh masyarakat Indonesia akan dapat vaksinasi," katanya.

Dia tak menampik bahwa memang prosesnya tak bisa secepat kilat. Sebab vaksinasi bisa dilakukan setelah seluruh persyaratan dari vaksin terpenuhi.

Salah satu persyaratan itu adalah sertifikasi medis dan label halal vaksin. Menurutnya, saat ini pemerintah melalui MUI, BPOM dan WHO sudah menempuh tahapan yang seharusnya dilakukan. MUI akan mengeluarkan fatwa mengenai hal ini.

BACA JUGA:  Echi Unyu, Pengasuh Kiano Tiger Wong yang Dianggap Mirip Tatjana Saphira

"Pemerintah bersungguh-sungguh bekerja untuk menyediakan vaksin dan program vaksinasi untuk semua masyarakat. Maka dari itu, kerja sama masyarakat juga penting. Semakin banyak yang paham, akan semakin sukses kita lakukan vaksinasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil mengatakan hingga saat ini tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari uji klinis fase 3 vaksin Sinovac.

"Selama yang ini tidak kami temukan hal-hal yang menakutkan, paling panas badan sedikit demam sedikit yang dalam dua hari hilang," katanya, Selasa (3/11).

Admin
Penulis