News . 05/11/2020, 01:33 WIB

Antisipasi Lonjakan Pasien, Kemenkes Gelar Rekayasa

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Satgas Penangangan Covid-19, menyarankan masyarakat yang pulang dari bepergian, agar segera melakukan testing Covid-19. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 pada masyarakat saat mengisi libur panjang di luar rumah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan arahan strategi rekayasa perawatan apabila terjadi lonjakan di rumah sakit.

"Ada tiga strategi rekayasa perawatan berdasarkan besar lonjakan kasus yang berpeluang terjadi paska libur panjang," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito di Jakarta, Rabu (4/11).

BACA JUGA:  Dukung Pariwisata, Banyuwangi Dapat Dana Hibah dari Kemenparekraf

Pertama, apabila terjadi kenaikan pasien Covid-19 sebesar 20 - 50 persenmaka rumah sakit rujukan siap menampung kenaikan tersebut. Hal ini ditunjang karena kapasitas terpakai rumah sakit rujukan, saat ini berada di tingkat 50 persen.

Kedua, apabila terjadi kenaikan pasien sebesar 50 - 100 persen, pemerintah menambah kapasitas ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan Covid-19. Sehingga ruang rawat inap dapat bertambah kapasitasnya.

Ketiga, apabila kenaikan pasien lebih dari 100 persen, tenda darurat akan didirikan di area perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Selain itu pemerintah juga akan mendirikan rumah sakit lapangan atau darurat bekerjasama dengan BNPB dan TNI. Lokasinya berada di luar rumah sakit.

Antisipasi ini dilakukan karena tren lonjakan kasus paska libur panjang pernah terjadi saat libur panjang merayakan Idul Fitri akhir Mei 2020 dan hari kemerdekaan RI pada Agustus 2020.

BACA JUGA:  Denny Siregar: Pulang di Hari Pahlawan Biar Dianggap Pahlawan, Sindir Rizieq Shihab?

Beberapa antisipasi telah dilakukan sebelumnya. Seperti pengawasan kekarantinaan, berlakunya e-Hac atau electronic health alert card, penyiapan alur rujukan kasus positif, penyiapan sarana dan prasarana pelabuhan dan bandara untuk penerapan protokol kesehatan.

"Ada juga upaya antisipasi yang dilakukan di rumah sakit. Koordinasi dengan dinas dan fasilitas kesehatan setempat, penyiapan sarana dan prasarana rumah sakit," papar Wiku.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan terbuka saat pemerintah melakukan tracing (pelacakan). Keterbukaan masyarakat menjadi kunci utama dalam melacak kontak terdekat.

"Jika testing menunjukkan hasil yang positif, segera lakukan karantina di fasilitas yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk masyarakat lainnya dimohon tetap lakukan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Disiplin protokol kesehatan ini sangat penting. Semua lapisan harus memahaminya ," tandas Wiku.(rls/rh/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com