Project Al-Qur'an Betawi dimulai sejak 2014 dan dikerjakan oleh 20 pegiat seni kaligrafi. Namun semenjak pandemik Covid -19 para pengerajin mengerjakaannya dirumah masing - masing.
[caption id="attachment_490123" align="alignnone" width="696"]
FOTO: Issak Ramdhani / FAJAR INDONESIA NETWROK.[/caption]
Tak hanya sekedar warna dan desain, riset mengenai ornamen warna serta kebudayaan betawi juga dituangkan dalam kertas jenis conqueror dari Jerman berukuran A0 dengan pemilihan cat berkualitas asal Belanda dan Inggris.
[caption id="attachment_490120" align="alignnone" width="696"]
FOTO: Issak Ramdhani / FAJAR INDONESIA NETWROK.[/caption]
Kini, Al-Qur'an yang tertuang nilai seni dan Budaya Betawi ini telah menembus pasar Eropa dan Timur Tengah berkat sering dipamerkan di beberapa daerah di Indonesia.
[caption id="attachment_490121" align="alignnone" width="696"]
FOTO: Issak Ramdhani / FAJAR INDONESIA NETWROK.[/caption]
Satu halaman Al-Qur'an Mushaf Betawi dikerjakan paling cepat dua minggu, untuk 630 halaman Al-Qur'an yang kental dengan budaya Betawi itu dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.
[caption id="attachment_490122" align="alignnone" width="696"]
FOTO: Issak Ramdhani / FAJAR INDONESIA NETWROK.[/caption]