Luqman Hakim: Jika Negara Tempatkan Diri sebagai Musuh Rakyat, Maka Tunggu Janji Allah

fin.co.id - 26/10/2020, 14:36 WIB

Luqman Hakim: Jika Negara Tempatkan Diri sebagai Musuh Rakyat, Maka Tunggu Janji Allah

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Lembaga Indikator Politik merilis hasil survei terkait pendapat masyarakat soal kebebasan mengeluarkan pendapat di era Presiden Joko Widodo. Hasilnya, mayoritas responden mengaku takut mengeluarkan pendapat saat ini di depan publik.

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI, Luqman Hakim menilai, mayoritas responden takut mengatakan pendapat karena aparat kerap bertindak semena-mena kepada masyarakat.

Dia mengatakan, hasil survei itu merupakan tanda peringatan bagi Presiden Jokowi bahwa kehidupan berdemokrasi di Indonesia sedang dalam bahaya.

"Ini sirine tanda bahaya bagi kehidupan demokrasi di NKRI. Semoga pak Jokowi perhatian terhadap ancaman kebebasan ini." Ujar Luqman Hakim dikutip dari akun twitternya, @@LuqmanBeeNKRI, Senin (26/10).

Luqman menilai, belakangan ini ada upaya adudomba dengan mengerakan massa untuk mengadang demonstrasi penolakan Omnbus Law Cipta Kerja. Dan ini terjadi di beberapa daerah.

"Semoga bukan skenario Nasional. Presiden Jokowi ini bukan bagian dari rezim saat 32 tahun orba berkuasa. Tidak masuk akal bila cara berelasi dengan rakyat memakai cara-cara orba." Ujar Lukman.

Lukman melanjutkan, jika hasil survei Indikator Politik direspon dengan pengarahan buzzer bayaran di media sosial dengan umpatan kasar dan fitnah, maka hal itu merupakan bentuk kepanikan penguasa.

"Saya yakin, Jokowi mampu menertibkan kekuasaannya sehingga tidak didominasi anasir-anasir orde baru." Katanya.

"Jika rakyat takut berpendapat. Jika aparat makin dianggap sewenang-wenang. Jika prosedur demokrasi menjadi tipu muslihat. Jika negara tempatkan diri sebagai musuh rakyat. Maka, janji Allah menolong umat tertindas, akan nyata dalam waktu dekat. Allah pasti mengakhiri penguasa jahat." pungkas Ketua Bidang Politik & Pemerintahan PP GP Ansor ini. (dal/fin)

Admin
Penulis