TIGARAKSA – Memiliki tubuh yang sehat merupakan dambaan bagi setiap orang. Ini juga yang diharapkan oleh Ningsih (48). Sayangnya, perempuan kelahiran Palembang ini harus menerima kenyataan pahit bahwa ia didiagnosis dokter menderita penyakit diabetes mellitus. Orang yang memiliki penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darahnya.
Saat ditemui di rumahnya, Rabu (14/10), Ningsih menceritakan bahwa setiap bulannya ia harus ke dokter untuk melakukan pengecekan gula darahnya dan tak lupa diberikan edukasi oleh dokter untuk menangani penyakitnya tersebut. Ningsih juga diberikan obat untuk menjaga kadar gula darahnya, baik yang diminum maupun yang disuntikkan.
“Setiap pulang kontrol bulanan, saya dibekali obat-obatan untuk satu bulan. Ada obat yang diminum, ada juga obat yang disuntikkan. Kalau dihitung-hitung, uang yang harus dikeluarkan setiap bulan minimal Rp700.000,- untuk insulin belum ditambah biaya obat dan dokter. Belum lagi kalau kondisi saya mulai menurun, saya harus rawat inap di rumah sakit,” kata Ningsih.
Biaya pengobatan tersebut terbilang sangat mahal bagi Ningsih. Pekerjaan suaminya yang hanya sebagai pekerja harian lepas dengan penghasilan yang tak menentu pastinya tidak cukup untuk membiayai pengobatannya selama 6 tahun belakangan ini. Beruntungnya, Ningsih sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sehingga ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk pengobatannya tersebut.
“Alhamdulillah saya dan keluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kami menjadi peserta JKN-KIS yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Jadi, saya tetap berobat dengan tenang tanpa perlu membebani suami dan anak-anak saya. Apalagi suami saya kerjanya tidak menentu. Kadang kerja, kadang tidak,” ungkap Ningsih yang sehari-hari mengurus rumah tangga.
Besarnya manfaat yang Ningsih rasakan membuatnya tak henti bersyukur dengan kehadiran Program JKN-KIS di Indonesia. Ia mengaku meskipun pengobatan yang ia dapatkan gratis, namun kualitas pelayanan yang diberikan sama dengan yang diberikan kepada orang-orang yang membayar. Ia merasa tidak ada diskriminasi sama sekali.Sebagai orang yang sudah mengetahui bagaimana manfaat Program JKN-KIS dalam kehidupannya, Ningsih berharap program ini selalu hadir untuk membantu orang-orang sepertinya.
"Tidak semua orang bisa mengakses pelayanan kesehatan karena keterbatasan biaya. Jadi, berkat Program JKN-KIS ini, banyak orang yang terselamatkan karena bisa mendapatkan perawatan tanpa khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan,"tutur Ningsih
(Adv/Mul/Fin)