News . 16/10/2020, 05:33 WIB
TEGAL - Untuk mengentaskan anak putus sekolah di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo membuat inovasi dengan merintis sekolah tanpa sekat. Yakni, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara virtual (daring-red). Sasarannya 36 murid yang tergabung dalam satu rombongan belajar di Kabupaten Brebes.
PILOT project sekolah tanpa sekat tersebut diungkapkan Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMA N 3 Brebes Sugiyarto. Program inovasi kelas virtual baru dirintis di dua daerah Jawa Tengah. Yakni SMA N 1 Kemusu Boyolali dan SMA N 3 Brebes. Tujuannya, memfasilitasi murid putus sekolah maupun yang kesulitan biaya. Dengan demikian, bisa tetap belajar aktif dengan bantuan pemerintah.
”Kelas ini tergabung dalam IPS 5 virtual. Mata pelajarannya sama seperti sekolah reguler. Yakni 15 mapel,” jelasnya.
15 Mapel yang diajarkan di antaranya, PAI, Sejarah wajib, dan PPKN. Kemudian Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, Geografi, Sosiologi, Ekonomi. Selain itu, ada pula Olahraga dan PJOK, Seni Budaya, Lintas Minat Biologi dan Lintas Minat Fisika.
”Murid kelas virtual difasilitasi perangkat gratis. Yakni pinjam pakai smartphone dan buku paket belajar. Serta kuota internet gratis 35 GB tiap bulan dari Kemendiknas,” terangnya seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup).
Selain itu murid juga mendapat bantuan kuota gratis dari sekolah. Yakni senilai Rp30 ribu setiap bulannya yang diberikan pada tiga bulan pertama. Kemudian, terkait jadwal KBM virtual murid sekolah tanpa sekat. Terbagi menjadi dua yakni pertemuan tatap muka sekali dalam sepekan. Kedua, melalui pembelajaran daring baik Goegle Class Room maupun youtube. ”Pelaksanaan KBM virtual. Dijadwal 3 mapel dalam sehari lewat group kelas,” katanya.
Hal senada disampaikan guru PPKN Arum. Menurut dia, kendala yang masih dialami dalam KBM virtual, yakni gangguan signal atau ketersediaan jaringan internet dari murid. Dengan demikian, disiasati dengan menggelar pembelajaran daring saat malam hari. ”Pemberian tugas juga sama. Lewat Goegle Class Room, konten youtube dan arahan dari ketua kelas di grup WhatsApps,” tuturnya.
Salah satu murid asal Bumiayu, Rizal, yang merantau dan bekerja di peternakan ayam merasa sangat terbantu dengan fasilitas sekolah tanpa sekat. ”Bersyukur bisa ikut kelas virtual. Karena keluarga tidak mampu membiayai sekolah reguler. Apalagi KBM-nya bisa sambil kerja,” tuturnya.
Murid sekolah tanpa sekat lainnya, Mahmudin. Melalui KBM virtual, ia merasa lebih termotivasi untuk belajar. Terlebih dalam proses pembelajaran ditekankan pada pendidikan karakter. Sehingga ia merasa bebas untuk memilih dan mengembangkan bakat minat sesuai keinginan. ”Sambil bekerja jadi montir kursus mobil, saya bisa tetap melanjutkan sekolah. Sangat terbantu,” tandasnya. (*/fat)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com