News . 16/10/2020, 08:33 WIB
JAKARTA - Dokter yang gugur akibat COVID-19 bertambah lagi. Pada pekan ini jumlah dokter yang meninggal bertambah empat orang.
Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikadat Dokter Indonesia (PB IDI) Ari Kusuma Januarto mengatakan pada pekan ini jumlah dokter yang gugur akibat COVID-19 bertambah empat menjadi 136 orang.
Dia menilai kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan akibat COVID-19 semakin mengkhawatirkan. Dia pun meminta agar semua pihak terlibat dalam penangahan virus mematikan tersebut.
Ditegaskannya, jika semua bekerja sama, pandemi COVID-19 dipastikan cepat berlalu.
"Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," tegasnya.
Sementara Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI Eka Ginanjar, mengatakan sulitnya pandemi ini berlalu karena masih banyak warga yang setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Kita bisa lihat dari banyaknya orang yang belum memakai masker secara benar, berkumpul tanpa mengenakan masker, jarang mencuci tangan, serta abai berganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah," ungkapnya.
Dia pun menekankan pentingnya kepatuhan menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari risiko penularan virus dari orang yang terserang COVID-19 tapi tak mengalami gejala.
Dia juga mengimbau agar masyarakat jangan menganggap ringan gejala penyakit seperti flu.
"Orang yang mengalami gejala seperti flu walaupun hanya ringan janganlah meremehkan hal ini. Hindari keluar rumah ataupun berkumpul dan segera lakukan testing. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan COVID-19 saat ini," katanya.
Banyaknya warga yang abai akan protokol kesehatan dibenarkan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari. Menurutnya, berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan baru separuh masyarakat Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar.
Ditambahkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menegaskan bahwa kedisiplinan masyarakat terhadap penegakan protokol kesehatan adalah kunci utama dalam menekan penularan COVID-19.
“Paling depan adalah 3M, karena penyebabnya penyakit menular yang bisa dicegah. Rute penularan dari saluran nafas oleh karenanya yang dilindungi adalah pernafasan dengan masker,” katanya.
Yuri menjelaskan bahwa sinergi antara penanganan kesehatan di hulu dan hilir harus sama-sama kuat. Pada segi hulu, masyarakat harus dilibatkan secara aktif melalui pemberdayaan guna meningkatkan kesadaran akan kegiatan promotif preventif. Sementara pada bagian hilir, pemerintah menyiapkan sistem kesehatan yang terpadu guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan.
Dia menilai kasus terkonfirmasi saat ini adalah gambaran dari belum optimalnya penerapan 3M di seluruh tatanan kehidupan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com