News . 08/10/2020, 14:00 WIB
Dijelaskan Krisno, sabu didatangkan dari Malaysia melalui jalur laut, kemudian dibawa via jalur darat oleh tersangka dengan titik akhir di kota-kota besar di Indonesia di antaranya Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin.
"Tersangka telah lima kali melakukan pengiriman sabu-sabu ke kota-kota tersebut pada rentang Juli hingga September 2020," ujarnya.
Tindakan tegas terhadap penyelundup sabu juga dilakukan aparat Polda Aceh di kawasan Bagok Kecamatan Nurussalam Aceh Timur. Pelaku merupakan tersangka penyelundup sabu seberat 60 kg.
"SS alias DG diduga sebagai pengatur penyelundupan 60 kilogram sabu-sabu yang diungkap tim Polda Aceh bekerja sama dengan Bea Cukai Aceh di Syamtalira Bayu, Aceh Utara, pada 30 September 2020," katanya.
Dalam kasus tersebut, pihaknya menangkap tiga pelaku lainnya, dua di antara terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di pinggul dan betis, karena berupaya melarikan diri dan melawan petugas.
"Tiga pelaku tersebut yakni MM alias Jenib (38), ditembak di pinggul, JU (18), dan SM (24), ditembak di betis," ungkapnya.
Pengungkapan diawali dari informasi masyarakat akan adanya pasokan narkoba melalui laut. Hasil patroli menggunakan kapal bea cukai melihat perahu motor biru muda merapat ke Pantai Krueng Matee, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Tim patroli menghubungi personel di darat.
"Dari hasil penggerebekan, tim menyita 60 bungkus teh China berisi sabu-sabu dengan berat keseluruhan mencapai 60 kilogram, satu mobil, dan satu telepon genggam," ungkapnya.
Dari pengembangan perkara, tim mendapat informasi masyarakat ada empat orang lainnya berinisial SM, JU, SS alias DG, dan LB (40) yang ikut terlibat.
Tim mengejar dan menangkap SM. SM sempat melawan hingga akhirnya ditembak di betis kiri. Tim kemudian menangkap MM alias Jenib, JU. Sedangkan terduga pelaku lainnya, LB melarikan diri.
"Pelaku SS alias DG ini selain mengatur penyelundupan 60 kilogram sabu-sabu, juga diduga ikut terlibat penyelundupan 45 kilogram sabu-sabu lainnya. Total penyelundupan diduga dilakukan SS alias DG mencapai 105 kilogram," terangnya.
Sementara Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Nico Afinta menyatakan laut Indonesia yang luas kerap dimanfaatkan jaringan pengedar internasional menyelundupkan narkoba.
"Hingga saat ini jalur laut paling rawan penyelundupan narkoba dari luar negeri. Laut kita begitu terbuka dengan garis pantai yang sangat panjang," katanya dalam keterangannya.
Menurutnya, banyak pelabuhan "tikus" jadi sasaran jaringan pengedar melabuhkan narkoba dalam jumlah besar yang masuk ke Indonesia.
Untuk itulah, diperlukan sinergitas yang solid antara semua unsur TNI-Polri dan stakeholder lainnya dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba kelas kakap tersebut.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com