News . 07/10/2020, 08:33 WIB
Pernyataan tersebut, menguatkan kekhawatiran yang disuarakan secara luas oleh para ahli kesehatan masyarakat tentang penularan virus corona melalui udara dari virus.
Panduan CDC muncul beberapa minggu setelah badan tersebut menerbitkan dan kemudian menghapus peringatan serupa. Tentunya hal ini memicu perdebatan tentang bagaimana virus menyebar.
"Para ilmuwan percaya jumlah tetesan dan partikel kecil yang menular, atau aerosol, yang diproduksi oleh orang dengan covid-19 menjadi cukup terkonsentrasi untuk menyebarkan virus," kata para peneliti dalam keterangannya, seperti dikutip AFP, Selasa (6/10)
CDC juga telah lama memperingatkan penularan melalui tetesan kecil yang menembak melalui udara dan umumnya jatuh ke tanah, yang menghasilkan aturan jarak sosial enam kaki. Tetesan aerosol masih jauh lebih kecil dan dapat tetap melayang di udara, seperti asap.
"Kenyataannya adalah penularan melalui udara adalah cara utama penularan terjadi dalam jarak dekat dengan kontak yang lama," ujar para peneliti CDC.
"Virus dalam aerosol dapat tetap di udara selama beberapa detik hingga berjam-jam, melakukan perjalanan lebih dari dua meter dan terakumulasi di udara dalam ruangan yang berventilasi buruk. Keadaan itu menyebabkan peristiwa penyebaran super," imbuhnya.
"Pejabat kesehatan masyarakat harus menyoroti pentingnya memindahkan aktivitas di luar ruangan dan meningkatkan udara dalam ruangan, bersama dengan mengenakan masker dan jarak sosial," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com