900 Santri Ponpes Sembuh, 3M Wajib Diterapkan

fin.co.id - 02/10/2020, 04:50 WIB

900 Santri Ponpes Sembuh, 3M Wajib Diterapkan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Sebagian besar santri pondok pesantren (ponpes) yang terinfeksi COVID-19 sudah dinyatakan sembuh. Terdapat 27 ponpes yang menjadi kluster COVID-19 di 10 provinsi. Terbanyak di wilayah Jawa Timur. Selanjutnya, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selebihnya tersebar rata di tujuh provinsi lainnya.

"Dari sekitar 1.400 santri yang positif, lebih dari 900 santri sudah sembuh. Satu santri meninggal dunia," kata Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi di Jakarta, Kamis (1/10).

BACA JUGA:  Ditemukan Jejak Patogen Corona, Cina Larang Seafood dari Indonesia

Kementerian Agama, lanjutnya, akan berupaya menanggulangi hal itu serta menekan penularan virus Corona di lingkungan pesantren. Terkait peringatan Hari Santri tahun 2020 di masa pandemi COVID-19, Zainut mengatakan Kemenag mendorong pelaksanaannya tidak mengumpulkan tatap muka massa dalam jumlah besar.

Menurutnya, segala kegiatan Hari Santri tahun ini diselenggarakan secara virtual. "Terkait potensi kerumunan kegiatan Hari Santri, dipastikan peringatan disesuaikan dengan kondisi pandemi lewat virtual. Kegiatan lomba, seminar dilakukan virtual. Ini untuk menjaga kesehatan santri dan para pengasuh ponpes," paparnya.

Dia meminta semua lingkungan ponpes selalu menerapkan 3M 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Menurutnya, hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan.

BACA JUGA:  Dinamika Penegakan Kepatuhan Pemberi Kerja di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Menurutnya, Jawa Tengah, merupakan salah satu provinsi yang menjadi prioritas penanganan COVID-19. Mantan Panglima TNI itu tampak mengenakan kaos bertuliskan "Maskeran Den, Disiplin Niku Vaksin".

“Kami memiliki program KSP mendengar. Yaitu membangun komunikasi dan mengelola isu strategis untuk mengetahui langsung apa yang terjadi di lapangan. Selain itu, juga mencarikan solusi bagi penanganan COVID-19 agar segera dapat dikendalikan," ujar Moeldoko.

Mantan KSAD itu juga mengajak warga Jawa Tengah untuk disiplin menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Menurutnya, hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan. Selain itu, Slogan "Maskeran Den, Disiplin Niku Vaksin" dijadikan Moeldoko untuk mengampanyekan protokol kesehatan melalui pendekatan budaya.

"Saya mencoba mengangkat dari sisi budaya sebagai upaya pendekatan untuk bisa menyadarkan kepada masyarakat. Bahwa disiplin dalam menerapkan 3M menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menjaga diri," paparnya.  Kewajiban masyarakat adalah melaksanakan 3M. Menurutnya, jika 3M berjalan baik, maka COVID-19 bisa segera teratasi.(rh/fin)

Admin
Penulis