JAKARTA- Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul mengatakan, ada kelompok masyarakat yang stres melihat kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Ruhut menyentil kelompok itu sebagai kadrun alias kadal gurun. "Kadrun-kadrun stres melihat Pak Terawan makin anteng saja sebagai Menteri Kesehatan." Tulis Ruhut di akun twitternya, Rabu (30/9).
Ruhut mendukung penuh kinerja Menkes Terawan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ruhut kemudian menyentil Najwa Shihab yang mewawancarai kursi kosong yang disediakan oleh Terawan di program Mata Najwa.
"Mantap lanjutkan biar saja mereka berbusa-busa sampai kursi kosong pun dipaksa bicara Tuhan Memberkati," Ucap Ruhut.
Sebelumnya Najwa Shihab mengundang Terawan Agus Putranto di program Mata Najwa. Namun Menkes tak kunjung hadir.
Padahal, di saat seperti ini, dengan lonjakan kasus Covid-19 semakin tinggi, kehadiran Menkes di hadapan publik sangat diharapkan
Tak kunjung hadir setelah diundang, Najwa Shihab terpaksa melakukan wawancara dengan kursi kosong. Ada sejumlah pertanyaan pedas yang dilontarkan oleh Najwa Shihab ke kursi kosong.
Di pihak lain, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menilai, apa yang dilakukan presenter Najwa Shihab di program Mata Najwa dengan melakukan wawancara dengan kursi kosong telah mempermalukan narasumber, dalam hal ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Mempermalukan narasumber yang tidak mau datang apakah hal itu dapat dibenarkan? Tentu tidak," ucap Teddy dikutip akun twitternya, Rabu (30/9).
Dia mengatakan, Menteri Terawan tidak diwajibkan datang di panggung Mata Najwa. Sebab Mata Najwa bukan sebuah institusi hukum.
"Acara Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab bukan institusi hukum yang jika ada WNI dipanggil wajib datang, Mata Najwa hanya acara biasa yang mencari makan dari iklan di media." Ucap Teddy.
Teddy mengatakan, Menteri Terawan tidak muncul di publik bukan berarti tidak bekerja mengatasi pendemi saat ini.
"Apakah pak Menkes Terawan diam saja selama ini? Tentu tidak karena terus bekerja menangani pandemi ini." Katanya.
"Apakah di media beliau menghilang? Tidak juga, di pemberitaan masih ada. Terawan hanya tidak datang ke Mata Najwa saja, apakah itu aib? " pungkasnya. (dal/fin).