News . 29/09/2020, 02:00 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma berjalan lancar. Bahkan tidak ada efek samping yeng membahayakan.
"Laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar dan tidak diperoleh laporan efek yang berat. Jadi intinya berjalan lancar dan sejauh ini hasilnya baik,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (28/9).
"Pada tanggal 20-24 September tim ahli Sinovac telah visitasi ke bandung, untuk tinjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus observasi pelaksanaan uji klinis fase III yang tengah dilakukan di Bandung dan sekitarnya,” terangnya.
Disebutkan Retno, pihak Bio Farma telah menyiapkan dua gedung untuk produksi vaksin Sinovac dan produksi kandidat vaksin lainnya.
"Delegasi Sinovac secara khusus mengunjungi gedung nomor 21 dan 43. Gedung No.21 akan digunakan untuk produksi vaksin Sinovac, sementara 43 untuk site production atas vaksin kandidat yang melalui mekanisme multilateral, dan kandidat vaksin-vaksin lainnya," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Retno, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga akan mengunjungi fasilitas Sinovac di Beijing, China, untuk meninjau tempat pengembangan vaksin tersebut.
“Ini bagian dari kehati-hatian dalam mempersiapkan vaksin yang digunakan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara Presiden Joko Widodo meminta aparat pemerintah terkait segera menyiapkan rencana vaksinasi COVID-19 dalam dua pekan.
"Sehingga saat vaksin ada, itu tinggal langsung implementasi, pelaksanaan di lapangan," katanya.
Diterangkannya, perencanaan vaksinasi harus mencakup waktu pelaksanaan, lokasi, lembaga pelaksana, dan sasaran vaksinasi.
Disebutkannya, Indonesia mempunyai dua pilihan sumber vaksin COVID-19, yang pertama vaksin Merah Putih yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Pilihan keduanya adalah vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan farmasi dari negara lain, yakni vaksin produksi perusahaan farmasi China PT Sinovac, vaksin hasil kerja sama dengan Sinopharm dan Grup 42 dari Uni Emirat Arab, serta vaksin dari kerja sama antara Genexine dari Korea Selatan dengan PT Kalbe Farma.
Perpres tersebut nantinya akan menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk menjalankan vaksinasi secara massal.
"Pemerintah sudah menyiapkan Perpres, kemudian roadmap, perpres roadmap terkait vaksinasi," ujarnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com