News . 25/09/2020, 08:00 WIB

Protokol Kesehatan di Pengungsian

Penulis : Admin
Editor : Admin

Potensi lahirnya klaster pengungsian dikarenakan adanya orang berkumpul dari berbagai area. Selain itu, untuk menerapkan protokol jaga jarak juga sangat sulit mengingat jumlah orang terdampak dengan luas area pengungsian tidak sebanding.

BACA JUGA:  Transaksi Mencurigakan Rp 7,41 Triliun, 19 Bank di Indonesia Disebut Terlibat

"Perilaku mengabaikan protokol kesehatan di saat banjir, kemungkinan besar dapat terjadi pada para pengungsi. Sebab para pengungsi lebih fokus untuk menyelamatkan diri dari bencana," ujarnya.

Terkait penularan COVID-19 melalui banjir, dosen FKKMK UGM ini mengatakan hingga kini belum ada laporan penularan melalui air. Dia menyebutkan penularan utama COVID-19 melalui droplet atau percikan bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi. Sementara, penularan tidak langsung terjadi ketika kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi COVID-19.

Untuk itu, pemerintah harus segera melakukan pemetaan area rawan bencana. Selanjutnya, melakukan upaya mitigasi ditambah dengan mitigasi untuk mencegah terjadinya klaster COVID-19 di pengungsian.

"Kenapa bisa terjadi, karena saat ini transmisi COVID-19 masih terjadi bahkan menjadi transmisi menetap di masyarakat. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker akan mendorong terjadinya penularan," paparnya.(gw/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com