News . 23/09/2020, 11:33 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng perusahaan digital Google dalam melaksanakan program transformasi digital pendidikan Madrasah.
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, kerja sama ini juga untuk meningkatkan dan memeratakan kualitas pendidikan Madrasah di era Revolusi Industri 4.0, dan menyongsong fase bonus demografi Indonesia (2030-2045).
Harapannya, Pendidikan Madrasah bisa lebih berkontribusi dalam mengantar Indonesia mencapai peringkat 5 kekuatan ekonomi dunia menuju masyarakat sejahtera (Well-Being).
"Kami menggandeng Google untuk membangun Pendidikan Madrasah Kelas Dunia melalui transformasi digital di mana “Cyber Pedagogy” diintegrasikan dengan “Cyber Technology” untuk mewujudkan Cyber Education atau Pendidikan 4.0," kata Dhani di Jakarta, Selasa (22/9).
Ketiga, project based learning, untuk membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
"Tidak ada investasi biaya yang harus dikeluarkan Kementerian Agama terkait program ini," tegasnya.
Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia, Danny Ardianto menyatakan bangga atas kerjasama ini. Menruutnya, kerjasama ini merupakan salah satu implementasi G Suite terbesar secara global.
Sementara itu, Arya Sanjaya selaku Direktur Utama PT Duta Digital Informatika Mitra Resmi Google for Education menjelaskan, bahwa untuk melaksanakan kerja besar transformasi digital menuju Madrasah Hebat Bermartabat mewujudkan Pendidikan Kelas Dunia ini, telah melakukan seluruh tahapan yang berkaitan dengan pembuatan dan manajemen pembagian akun Madrasah, pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah.
"Kami juga mempersiapkan dan memberikan pendampingan kepada Madrasah untuk menjalankan layanan Google G Suite for Education, persiapan perangkat pendukung pembelajaran, dan aspek lainnya yang terkait dengan infrastruktur dan layanan Google for Education untuk Madrasah," kata Arya.
"Kementerian Agama membina 8,4 juta peserta didik, lebih 709 ribu pendidik, dan 124 ribu tenaga kependidikan. Akun ini terdaftar dalam domain@madrasah.kemenag.go.id. Sampai hari ini sudah lebih 50% akun digital yang telah diaktivasi," kata Umar.
"Domain ini dikelola secara mandiri oleh Kementerian Agama sebagai layanan yang dilaksanakan sesuai struktur organisasi dan SOP pendidikan Madrasah di bawah binaan Kementerian Agama," imbuhnya.
Dengan aktifnya akun digital tersebut, kata Umar, maka aplikasi teknologi untuk pendidikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Madrasah. Aplikasi tersebut antara lain: Kalender, Catatan Ringkasan, Penyimpanan Data, Web Personal, dan lainnya.
"Fasilitas lainnya adalah “Drive”, layanan penyimpanan data dengan kapasitas tidak terbatas. Ada juga Google site yang merupakan fasilitas website personal dan dapat dimanfaatkan dengan mudah dan cepat untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran dan kreativitasnya," sambungnya.
Selain itu, tersedia juga fasilitas komunikasi (chatting dan video conference) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran layaknya tatap muka. "Guru dapat mengajar sampai 100 kelas secara bersamaan seluruh proses komunikasi terekam dan dapat dilacak," terangnya.
Dalam platform ini, lanjut Umar, Google juga melengkapi teknologi untuk proses pembelajaran dengan Kelas Maya dan Aplikasi Produktivitas. "Kelas Maya (Google Classroom) adalah layanan ruang kelas untuk pembelajaran asinkron dengan panduan bagi pendidik dan peserta didik dalam melakukan tahapan proses pembelajaran," jelasnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com