Eksistensi PTS Mesti Jadi Atensi

MAKASSAR - Perguruan tinggi swasta (PTS) punya peran strategis dalam pengembangan daerah. Namun, perlu sokongan pemerintah agar tetap eksis.

Hal tersebut mengemuka pada diskusi virtual dengan tema "Membedah Perspektif Bapaslon Wali Kota terhadap Eksistensi PTS di Makassar" yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Wilayah IX A seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Selasa, 22 September.

Pada diskusi itu, banyak membahas peran pemerintah dalam menjaga eksistensi PTS. Mulai dari bagaimana konektivitas perguruan tinggi antara pemerintah hingga dapat menciptakan kualitas pendidikan yang unggul.

Ketua Pembina Yayasan Mitra Mandiri, Yusran Paris mengatakan, program yang dibuat pemerintah mesti banyak menyentuh dunia pendidikan, khususnya PTS. Meski tak punya kaitan secara langsung, kontribusinya tetap berpengaruh.

Salah satu konsep yang mesti diperkuat, kata dia, adalah triple helix. Konsep hubungan antara perguruan tinggi, pengusaha, dan pemerintah. Konsep ini dinilai cukup kuat untuk menciptakan sistem pendidikan yang dapat melahirkan SDM berkualitas.

"Jadi kalau ada nanti kegiatan pemerintah, kampus swasta juga dilibatkan. Karena tiple helix ini adalah suatu kebutuhan karena tidak bisa berjalan tanpa adanya konektivitas di antara semuanya," ucapnya.

Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Prof Irwan Akib mengungkapkan, pemerintah juga mesti peka terhadap persoalan yang dihadapi dunia pendidikan. Khususnya bagaimana membuat regulasi yang tidak tumpang tindih.

"Misalnya soal kenyamanan. Ada beberapa sekolah dan kampus yang berdampingan dengan tempat karaoke. Itu semestinya kan tidak boleh. Jadi perlu lebih peka lagi agar kualitas pendidikan bisa lebih maju," sebutnya. (ism/ham)