Jakarta Seperti Kota Keramat

fin.co.id - 17/09/2020, 01:35 WIB

Jakarta Seperti Kota Keramat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Indonesia mengumumkan 3.963 kasus baru Covid-19, rekor penambahan harian tertinggi sejauh ini sejak awal Maret. Dan Jakarta masih saja menjadi episentrum penyebaran wabah terbesar. Kota ini seperti kota keramat yang setiap hari membuat ketakuta.

Ya, dari data yang dirangkum diterima Fajar Indonesia Network (FIN) total kasus positif menjadi 228.993 orang. Dimana, jumlah kasus aktif per hari ini sebanyak 55.792 orang.

Untuk kasus sembuh bertambah 3.036 orang, sehingga total pasien sembuh menjadi 164.101 orang. Indonesia juga melaporkan 135 pasien Covid-19 meninggal dalam 24 jam terakhir, yang merupakan catatan kedua tertinggi sejauh ini. Total kasus kematian menjadi 9.100 orang.

Lebih dari 100 ribu orang masih berstatus sebagai suspect. Sebanyak 39.774 sampel spesimen dari 30 ribu orang diperiksa dalam 24 jam terakhir. Untuk Jakarta penambahan kasus terbanyak yakni 1.294 orang, kemudian Jawa Timur melaporkan 372 kasus baru. Disusul Jawa Tengah melaporkan 340 kasus baru.Kasus kematian tertinggi dalam 24 jam terakhir dilaporkan oleh Jawa Timur yakni 35 kasus dan Jakarta sebanyak 31 kasus.

Wafatnya Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah akibat Covid-19 merupakan cermin begitu berbahayanya Ibu Kota di masa saat ini. Jangankan bagi masyarakatnya, pejabat setempat yang notabene memahami protokol kesehatan dalam ruang lingkup kerja terimbas masuk wabah di lingkungan kerja.

”Selamat jalan putra terbaik Jakarta. Kami percaya tempatmu mulia dan tertinggi. Insya Allah kota ini akan terus mengirimkan pahala atas amal jariahmu di kota ini,” tutur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memimpin prosesi pelepasan jenazah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/9).

Almarhum Saefullah wafat pada usia 56 tepat pukul 12.55 WIB setelah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Pusat setelah sebelumnya mengalami keluhan asam lambung serta gangguan pada detak jantung.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengemukakan bahwa komplikasi penyakit yang diderita almarhum juga diperparah dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pria yang lahir di Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada 11 Februari 1964 itu berhasil mencapai puncak karir tertinggi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di DKI Jakarta pada 11 Juli 2014 hingga 16 September 2020.

Saefullah pernah memperoleh amanat untuk mengemban tugas sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta selama 40 jam pada 16 Oktober 2017. Jabatan tersebut diemban terhitung pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB selama terjadi kekosongan jabatan kepala daerah menjelang pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.

Saat itu ada ada tiga tugas penting yang menyangkut stabilitas Ibu Kota Jakarta yang harus diemban berdasarkan perintah dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

”Saya sudah menerima tugas dari Menteri Dalam Negeri dengan tugas pokok yang pertama, menyiapkan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih. Kedua, tugas kami adalah melaksanakan tugas sehari-hari gubernur dan yang ketiga adalah tugas kami membuat laporan kepada Mendagri, walaupun tugasnya kurang lebih 40 jam. Mudah-mudahan waktu 40 jam ini biasanya keramat gitu ya,” tutur almarhum saat itu.

Posisi strategis sebagai kepala daerah sementara dihadapi almarhum dengan serius, utamanya dalam menjaga stamina untuk tetap bugar di tengah tuntutan kerja yang kian bertambah. ”Saya bilang sama istri saya, selama 40 jam ini tolong siapkan air putih yang banyak supaya sehat, pinggangnya kuat,” kata almarhum.

Jabatan itu pun berakhir saat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada pukul 16.00 WIB di Istana Negara dengan dihadiri kurang lebih 300 undangan, yang terdiri atas para menteri dan beberapa pejabat lainnya.

Merasakan jabatan sebagai seorang gubernur menjadi salah satu karir di birokrasi yang telah dituntaskan almarhum dengan penuh dedikasi. Pada kurun 2003-2004, Saefullah pernah mencicipi jabatan sebagai Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Barat.

Admin
Penulis