Jika keterlibatan masyarakat dengan patuh pada protokol, terutama tetap di rumah, dan bisa ditingkatkan, apalagi lebih baik dari PSBB pertama, dia berharap akan ada penurunan kasus COVID-19 yang signifikan.
"Mencoba menyeimbangkan antara ekonomi dan kesehatan sudah terbukti gagal. Saatnya menerapkan PSBB dengan ketat dan mengedepankan soal kesehatan," ujarnya.
Diketahui angka rataan kasus positif (positivity rate) COVID-19 di Jakarta adalah 13,2 persen atau di atas ketentuan aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah angka 5 persen.
Data Satgas penanganan COVID-19, hingga Minggu (13/9) kasus yang positif terkonfirmasi COVID-19 bertambah 3.636 kasus. Total tercatat 218.382 kasus positif, 155.010 sembuh, dan 8.723 meninggal.
Sedangkan DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak kasus penambahan dengan 1.380 kasus baru.(gw/fin)