PSBB, Liga 1 dan 2 Tetap Jalan

fin.co.id - 12/09/2020, 06:33 WIB

PSBB, Liga 1 dan 2 Tetap Jalan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA – Pro-kontra pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terus memantik reaksi sejumlah pihak. Kondisi ini pun mengakibatkan sejumlah agenda terhenti. Meski demikian PSSI tak mau terlalu ambil pusing dengan kebijakan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun munculnya sejumlah pemain yang terpapar Covid-19.

Ya, Liga 1 dan 2 musim 2020 dipastikan tetap berjalan.”Insya Allah semua akan tetap berjalan. Ketika ada pemain yang terpapar itu sudah diantisipasi oleh PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru),” kata Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (11/9).

Liga 1 dilanjutkan lagi tanpa degradasi dari 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021, sedangkan Liga 2 bergulir 17 Oktober-5 Desember 2020 dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup.

Anggota Komite Eksekutif PSSI itu menyatakan PSSI dan LIB sudah memiliki protokol kesehatan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang lengkap dan detail. Protokol itu diadopsi dari regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan Covid-19, FIFA, AFC dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). ”Di dalam protokol ada banyak opsi, termasuk apa yang harus dilakukan ketika ada satu atau dua pemain yang terinfeksi Covid-19,” tutur dia.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengamini pernyataan Yunus dengan menegaskan telah mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran Covid-19 saat liga berlangsung.”Kami berharap tidak ada penghentian liga. Sejak awal kami sudah bekerja sama dan berkoordinasi dengan PSSI, termasuk Satgas Penanganan Covid-19,” kata Akhmad. Dia memastikan LIB akan menjalankan liga dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Setiap tim nantinya wajib mengirimkan laporan kesehatan setiap hari kepada LIB. Seluruh fasilitas yang digunakan untuk liga juga harus steril dan tidak sembarangan dimasuki orang lain.

Pemain yang berlaga di lapangan harus dipastikan benar-benar sehat. Gejala flu ringan pun dapat menggugurkan hak pemain membela timnya di lapangan. Meski demikian, pemegang hak siar Liga 1 Indonesia 2020, PT Surya Citra Media (SCM) sudah siap dengan potensi berhentinya liga mendadak entah karena Covid-19 atau hal lain.

”Kami akan mendukung apapun keputusan LIB dan PSSI karena bagi kami kesehatan adalah di atas segalanya. Andai terhenti, kami sudah menyiapkan beberapa program hiburan sebagai pengganti,” ujar Direktur Programming SCM Harsiwi Achmad.

Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersedia menanggung biaya tes usap (swab test) Covid-19 semua klub peserta selama Liga 1 Indonesia musim 2020 yang sempat terhenti pandemi virus corona.

”Kami menanggung biaya swab test selama kompetisi berjalan. Namun, sebelum liga bergulir, kami mempersilakan klub melakukannya sendiri,” kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian.

Menurut Akhmad, hal sudah menjadi komitmen PSSI, LIB dan semua tim peserta kelanjutan Liga 1 2020.Tes usap ini akan bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat dan daerah setempat. ”Semua pemain akan dites sebelum pertandingan. Bahkan jika ada gejala flu ringan saja, tidak boleh bertanding, apalagi positif Covid-19. Kami akan mendiskusikan lagi terkait teknis kesehatannya dalam medical workshop dengan klub Senin (14/9),” kata Akhmad.

Akhmad juga memastikan LIB menanggung biaya penginapan dan angkutan klub-klub luar Jawa. ”Kami menyediakan dua bus untuk setiap tim. Untuk semua tim dari luar Jawa, kami menyediakan fasilitas penginapan gratis. Itu sesuai janji kami, tetapi ketika bertanding tandang, penginapan menjadi tanggungan klub,” kata Hadian. (fin/ful)

Admin
Penulis