News . 07/09/2020, 04:35 WIB
MAKASSAR — Gejala terpapar Covid-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD) hampir sama pada anak. Pembeda, pada DBD anak muntah dan sakit perut menerus.
Spesialis Anak, dr Ninny Meutia Pelupessy SpA mengatakan, saat ini banyak yang menghindari ke rumah sakit (RS) karena takut didiagnosa Covid-19. Padahal anaknya mengalami DBD.Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik FK-Unhas itu menjelaskan, yang harus diketahui sekarang DBD di Indonesia itu penyakit endemi, terutama pada anak. Jadi bisa juga didapatkan setiap hari.
Untuk itu perlu dipahami, DBD pada anak di Indonesia lebih dikenal penyebabnya karena nyamuk. Jika tidak ada nyamuknya itu tidak akan menular. Tetapi jika ada, maka akan bisa menular.
Gejala utamanya adalah demam. Kondisi tersebut berjalan dua sampai tujuh hari. Jika hari pertama demam tinggi langsung dibawa ke dokter, belum bisa dideteksi. Namun jika sudah hari kedua demam tidak turun, itu bisa dideteksi.
Tidak hanya demam, tetapi untuk DBD akan disertai muntah dan sakit perut, demam tinggi dan badan dingin. “Sementara itu, untuk Covid-19 itu tidak disertai muntah dan sakit perut,” jelasnya.
DBD pada anak paling beratnya adanya perdarahan di bawah kulit. Atau yang level tinggi adanya perdarahan di saluran cerna. Olehnya itu, sangat perlu dirawat segera dan jangan takut ke rumah sakit.
Sebab, untuk vaksin DBD pada anak baru bisa diberikan pada minimal usia 9 tahun. Untuk di bawah usia tersebut baru bisa diberikan jika berada pada DBD derajat tiga dan empat atau yang pernah terkena parah sebelumnya dan kembali dialaminya.
Senada disampaikan Spesialis Anak Siloam Hospitals Makassar, Dr dr Bob Wahyudin, SpAK, CIMI. Untuk dirawat di rumah meski masa pandemi ini sangat tidak dianjurkan.
Terlebih jika anak sudah sakit perut, muntah, dan demam tinggi terus menerus. “Sebab lebih berbahaya kalau anak alami syok akan sulit penanganannya,” tuturnya sepeti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Spesialis Anak, dr Ninny Meutia Pelupessy SpA menyarakan tidak mengutamakan lotion untuk melakukan pahencegan ke anak. Penggunaan minyak berbahan dasar eukaliptus yang dianjurkannya.
“Agar anak juga tidak mengalami iritasi atau dampak buruk lainnya dari bahan pencegahan yang digunakannya,” kata Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik FK-Unhas itu.
Selain itu, untuk menghindari penularan, jika anak sudah didiagnosa harus segera memberantas nyamuknya. Jadi seluruh area rumah harus diberantas.
“Yang harus diketahui bahwa nyamuk jenis ini sebetulnya elite karena sukanya di tempat bersih bukan yang kumuh,” katanya.
Nyamuk penyebabnya itu tidak akan ada digantungan pakaian. Tetapi pada lipatan pakaian atau tempat yang rapi. “Pukul 10.00 hingga 16.00 akan menggigit,” bebernya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com