News . 07/09/2020, 03:00 WIB
PABUARAN - Areal pertanian Desa Jatirenggang Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon menjadi andalan ketahanan pangan di Kabupaten Cirebon. Namun sayangnya infrastruktur pertanian di desa tersebut masih kurang memadai. Bahkan kekurangan infrastruktur ini menyulitkan para petani.
Dari 150 hektar lahan pertanian yang ada, hampir semua bisa tanam padi hingga 3 kali masa tanam dengan hasil yang maksimal. Namun sayangnya kondisi tersebut belum didukung infrastruktur jalan usaha pertanian yang memadai.
Petani desa setempat, H Darmu Mustofa mengungkapkan, Desa Jatirenggang adalah salah satu andalan pertanian di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Karena Desa Jatirenggang menajdi salah satu areal pertanian yang mampu tanam tiga kali dengan hasil panen juga diatas rata-rata standar areal pertanian. Dari sekitar 150 hektar lahan yang ditanam padi, per hektar bisa menghasilkan gabah basah dikisaran 10 ton dari standar 6-7 ton.
“Ketersediaan air menjadi salah satu penunjang areal pertanian di Desa Jatirenggang bisa tanam 3 kali dan bisa menghasilkan panen yang maksimal. Panen pertama sudah bisa menutupi kebutuhan beras masyarakat di Desa Jatirenggang, panen kedua dan ketiga kita bisa kirim untuk kebutuhan pasar luar Desa Jatirenggang,” ungkapnya seperti dikutip dari Radar Cirebon (Fajar Indonesia Network Grup).
Darmu menjelaskan infrastruktur pertanian di Desa Jatirenggang untuk pengairan dan fasilitas pendukung telah terpenuhi seperti pompa air dan lainnya. Sementara untuk infrastruktur jalan belum bisa mengakomodir kendaraan truk. Hal itulah, kata dia, yang sangat didambakan petani.
“Diharapkan pemerintah bisa memfasilitasi jalan tembus dari areal pertanian menuju jalan utama Pabuaran, Karangsembung yang bisa dilintasi kendaraan truk pengangkut hasil pertanian. Jalan di Blok Cemara selama ini hanya memiliki lebar 2 meter. Setidaknya dilebarkan menjadi 3 sampai 3,5 meter dengan panjang sekitar 4 km,” ujarnya,
Sebagai petani, dirinya sudah sering mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian ataupun kementerian. Namun sayangnya, pengajuan itu belum direalisasikan.
Sementara Kuwu Jatirenggang, Sutisna, mengungkapkan, 80 persen warga Desa Jatirenggang bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian pun, kata dia, menjadi skala prioritas pembangunan desanya. Diakuinya selama ini masih belum ada akses jalan yang bisa dilintasi kendaraan roda empat menuju jalan utama untuk angkutan hasil pertanian. Kondisi ini membuat petani kesulitan saat membawa hasil panen, khususnya saat musim hujan.
Pengajuan demi pengajuan, kata dia, sudah dilakukan. Namun belum ada yang terealisasi. Pemdes, kata dia, sudah mencoba menganggarkan pembangunan jalan tersebut di tahun 2020. Namun karena pandemi, anggaran pembangunan harus teralihkan.
"Jalan usaha pertanian ini menjadi skala prioritas kami, kami masih berharap bantuan dari Dinas Pertanian maupun lewat kementerian bisa segera terwujud. Tetapi sebagai antisipasi kami juga menganggarkan melalui APBDes. Mungkin tahun 2022,” tuturnya.(den)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com